Heboh, Jelang Kualifikasi Piala Dunia Pemain Keturunan Maluku Beri Kode Keras Dinaturalisasi

Copenhagen, iNewsFlores.id - Heboh di Medsos, menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 pemain keturunan Maluku, Kevin Diks mengirim kode keras bakal segera berangkat ke Jakarta. Hal tersebut membuat netizen Tanah Air banyak mengomentarinya.

Kevin Diks blak-blakan mengaku sudah bernegosiasi dengan PSSI terkait proses naturalisasi. Sayangnya Bek FC Copenhagen itu masih galau lantaran masih berharap bisa dipanggil ke skuad Timnas Belanda.

Baca Juga

Jadwal Siaran Penayangan Timnas Indonesia vs Bahrain, Jangan Lewatkan

Namun update terbaru, Kevin Diks memberikan kode keras bakal memilih skuda Garuda. Hal ini diketahui dari isi pesan langsungnya (DM) di Instagram dengan netizen Indonesia pemilik akun @zulham.subari.

Kebetulan akun tersebut kerap menggambar wajah pesepak bola. Dia berniat untuk mengirimkan gambar wajah Kevin Diks.

"Hello bro, bolehkah saya mengirim gambar saya?" tulis @zulham.subari.

Kevin Diks kemudian membalas pesan tersebut. Dia terkesan dengan gambar yang dibuat dan mengirim kode bakal segera pergi ke Jakarta.

"Hey Anda memiliki bakat dalam gambar. Saya bangga bisa digambar Anda. Terima kasih," tulis Diks.

"Apa maksud Anda akan mengirimi saya gambar?," lanjutnya.

"Saya berharap bisa ke Jakarta segera. Jadi Anda tidak perlu mengirimnya (bisa diberikan langsung)", tutupnya.

Komentar Diks membuat netizen heboh. Warganet berharap pemain berdarah Maluku itu bisa segera bersalaman dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan dinaturalisasi.

"Semoga bener & langsung salaman sama ET," komentar seorang warganet di X.
"Semoga bener deh ya," tulis warganet lainnya.

Diks merupakan bek 28 tahun yang kenyang pengalaman sepak bola Eropa. Sebelum ke Copenhagen, dia pernah memperkuat Vitesse, Empoli, Feyenoord hingga Fiorentina.

Kehadirannya bakal membuat lini pertahanan Timnas Indonesia makin mengerikan. Sebab skuad Garuda baru saja kedatangan defender andalan FC Twente, Mees Hilgers yang baru resmi dinaturalisasi.

Editor : Yoseph Mario Antognoni