Ibu Negara Iriana Joko Widodo Hadiri Pemecahan Rekor Muri Suara 1000 Sasando

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan anggota Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (Oase KIM) menghadiri pemecahan rekor muri suara 1000 sasando di Waterfront City Marina Labuan Bajo, Rabu malam (28/9/2022). 

Kehadiran Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam kegiatan itu merupakan rangkaian kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat selama 2 hari. 

Baca Juga

Kapolri Ajak Delegasi AMMTC Tanam Pohon di Taman Nasional Komodo, Pecahkan Rekor MURI

Kegiatan tersebut berlangsung meriah dengan atraksi dari para penari dan musisi lokal NTT. 

"Kami sangat terhibur," kata seorang warga Labuan Bajo, Antonius (31). 

Antonius berharap, berbagai iven nasional dan internasional dapat dilakukan di Labuan Bajo untuk lebih menggairahkan sektor pariwisata Labuan Bajo, Flores.

Baca Juga

Tradisi Keceran di Banten Pecahkan Rekor Dunia dan MURI

Ibu Negara Iriana Joko Widodo berkesempatan menerima penghargaan pemecahan rekor tersebut didampingi Ketua Dekranasda NTT, Julie S. Laiskodat dari rekor Muri. 

Usai penerimaan penghargaan, warga labuan bajo menikmati pesta rakyat dengan suguhan pesta kembang api, menari kolosal dan bergoyang bersama diiringi musik band. 

Selama kegiatan itu, penjagaan ketat dilakukan terhadap Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan rombongan.

Music Director Konser Suara 1000 Sasando, Isu Nisnoni mengatakan, persiapan yang dilakukan untuk penyelenggaraan kegiatan itu selama 2 bulan terakhir. 

"Persiapan kurang lebih satu minggu untuk di Labuan Bajo singkat, sedangkan tim dari kupang latihan dua bulan lebih," katanya. 

Motivasi kegiatan tersebut, lanjut Nisnoni, untuk terus mengembangkan kearifan lokal dan alat musik tradisional asal NTT. 

"Sebelumnya alat musik Sasando ini diklaim oleh negara Sri Lanka. Berawal dari situ saya berpikir apa yang dapat saya lakukan saat negara lain mengambil budaya kita. Ini sudah diwariskan leluhur kita, tugas kita menjaga dan mengembangkannya," tandasnya. 

Editor : Yoseph Mario Antognoni