get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 32 Desa di Manggarai Timur Belum Dialiri Listrik PLN, Ini Sejumlah Penyebabnya

Daya Beli Semakin Berkurang, Pelaku Pasar NTT Minta Bantuan Pemerintah

Sabtu, 01 Oktober 2022 | 10:25 WIB
header img
Sebuah mini market yang terletak di Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, Sabtu, (1/10/2022). Foto: iNewsFlores id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Pemerintah telah mengumumkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite, Pertamax dan Solar mengalami kenaikan. Hal tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Sabtu (03/09) lalu.

Diketahui, harga BBM jenis Pertalite yang semula sebesar Rp 7.650 per liter naik  menjadi Rp 10.000 per liter.

Sementara harga BBM jenis solar yang saat ini sebesar Rp 5.150 per liter, naik menjadi Rp 6.800 per liter. Kemudian Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500/liter

Akibat BBM naik, sembilan bahan pokok (Sembako) mengalami kenaikan harga di Pasar, ,mini market di Borong Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pelaku pasar seperti pemilik toko Pancaran Mart Borong (mini market) Bernadus Efrit, mengaku pengunjung di tokohnya itu menyusut sejak harga BBM naik.

Efrit mengatakan kenaikan harga-harga barang telah menekan pendapatannya dalam sehari.

"Sudah lama naik harga barang-barang setelah Pemerintah menetapkan harga BBM," ujar Efrit kepada iNews, Sabtu (01/10/2022).

Selain itu kata Efrit, biaya ongkos logistik dan transportasi juga ikut meroket.

"Harapannya ya banyak bantuan dari Pemerintah, karena sekarang daya beli semakin berkurang," pintahnya.

Karena itu kata Efrit, sebagai pedagang mau tidak mau menaikan harga barang kepada konsumen.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut