get app
inews
Aa Text
Read Next : Erupsi Lewotobi Ancam Ekonomi Lokal: “Musim Ramai Gagal, Pariwisata Labuan Bajo Bisa Tumbang”

Letusan Gunung Lewotobi Uji Kesiapsiagaan Regional, Jepang Aktifkan Prosedur Mitigasi Tsunami

Senin, 07 Juli 2025 | 23:24 WIB
header img
Penampakan aktivitas Gunung Lewotobi/Foto: iNewsFlores.id/PVMBG

Tokyo, iNewsFlores.id Letusan dahsyat Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (7/7/2025), tidak hanya mengguncang kawasan Indonesia Timur, tetapi juga mengaktifkan sistem kewaspadaan di beberapa negara kawasan Asia-Pasifik. Jepang termasuk negara yang secara sigap memantau potensi tsunami lintas batas akibat aktivitas vulkanik tersebut.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengonfirmasi tengah melakukan pemodelan dan penilaian terhadap kemungkinan terbentuknya gelombang tsunami yang dapat mencapai wilayah selatan Jepang, khususnya Prefektur Okinawa. Jika terjadi, gelombang diperkirakan sampai pada pukul 15.30 waktu setempat.

Letusan pukul 11.05 WITA itu memuntahkan kolom abu setinggi 18 km ke atmosfer, menjadikannya salah satu erupsi terbesar Gunung Lewotobi dalam dua dekade terakhir. Walau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia tidak mendeteksi potensi tsunami lokal, perhatian regional terhadap letusan ini meningkat pesat.

Pakar geologi internasional menilai peristiwa ini sebagai pengingat akan perlunya sistem peringatan dini yang lebih terintegrasi di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik Barat. “Ini bukan semata soal satu negara, tetapi tentang bagaimana kawasan bersiap terhadap bencana yang dampaknya bisa lintas batas,” ujar Dr. Kei Nakamura, peneliti senior mitigasi bencana dari Kyoto University.

Sementara itu, dampak langsung dari letusan mulai terasa. Beberapa penerbangan internasional, terutama dari Australia ke Bali, ditunda akibat abu vulkanik yang mengganggu jalur udara. Maskapai Qantas dan Virgin mengumumkan pembatalan sejumlah penerbangan.

Di tingkat lokal, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memperingatkan potensi banjir lahar dingin jika hujan turun di wilayah sekitar. Sejumlah sungai yang berhulu di lereng Lewotobi kini dipantau ketat.

Letusan ini juga memunculkan urgensi kerja sama antara negara-negara Asia Pasifik dalam merancang sistem respons bencana kolektif. Jepang, dengan pengalaman panjang dalam mitigasi tsunami, disebut-sebut siap menjalin kerja sama teknis lebih erat dengan negara-negara ASEAN, termasuk Indonesia.

"Kami tidak hanya memantau untuk keselamatan warga Jepang, tetapi juga terbuka untuk memperkuat kolaborasi teknis dan teknologi mitigasi dengan negara tetangga,” kata Sekretaris Kabinet Jepang dalam konferensi pers sore ini.

Gunung Lewotobi sebelumnya meletus pada November 2024, menelan korban jiwa dan memaksa ribuan warga mengungsi. Kini, letusan susulannya menguji ulang kesiapan sistem bencana, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di lingkup regional.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut