Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Direktur Operasional PT Flobamor, Abner Runpah menyebutkan agar memastikan pelayanan kepada wisatawan dilakukan secara maksimal, perlu dilakukannya pembatasan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Hal ini disampaikan Abner menjawabi adanya berbagai keluhan sejumlah tour guide yang merasa tamunya tidak mendapatkan pelayanan dari Naturalist Guide saat mengunjungi Loh Liang, Pulau Komodo, Rabu (07/06/2023).
"Saat ramai memang kondisinya susah untuk di atasi, makanya kita dorong untuk pembatasan kunjungan" ujar Abner ketika dikonfirmasi Kamis pagi (08/06/2023).
Abner menyebutkan arus kunjungan wisatawan memasuki musim high season yang dimulai sejak bulan Juni ini sedikit sudah mulai mengalami peningkatan yang terlihat dari adanya penumpukan wisatawan baik di Pulau Komodo maupun pulau Padar.
Untuk mengantisipasi agar tidak terjadinya kesan penelantaran wisatawan, Abner menyarankan agar penerapan pembatasan kunjungan segera dilakukan sebelum puncak musim ramai yang diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus hinggah Desember 2023.
Selain dengan menggunakan sistem bookingan melalui aplikasi INISA, adanya penerapan biaya jasa pemandu wisata diharapkan mampu memecah penyebaran kunjungan wisatawan sehinggah tidak terpusat di Loh Liang dan Pulau Padar saja tapi dapat dialihkan ke destinasi lainnya seperti pulau rinca dan Kampung Komodo.
"Dengan kenaikan harga diharapkan akan memecah kunjungan ke desa atau rinca. Jadi tidak menumpuk di Loh Liang", ujarnya.
Menurutnya adanya sistem pembatasan kunjungan tentu guna menghindari dampak buruk dari adanya tren pariwisata masal yang justru hanya akan merusak ekosistem satwa Komodo. Memasuki musim ramai, jumlah kunjungan tiap hari yang tidak dibatasi tentu akan mengganggu habitat hidup Komodo, khususnya pada area Loh Liang yang memang dimana wisatawan memiliki kemungkinan untuk berinteraksi langsung dengan satwa Komodo.
"Mau berapapun NG (Naturalist Guide) yang kita siapkan, kalau yang datang 2000 orang ya akan kacau balau. Ekosistem komodo yang jadi korban. Maka dari itu salah satu tujuan konservasi kita yaitu pembatasan kunjungan. Makanya kita menekankan harus menggunakan aplikasi. Minimal terjadi pemerataan kunjungan" jelasnya.
Sebelumnya PT Flobamor sendiri telah menyediakan aplikasi INISA guna mengontrol dan mendata jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Komodo dan Pulau Padar. Sistem Wildlife Komodo yang terdapat dalam aplikasi ini diharapkan mampu mengatur jumlah kunjungan wisatawan agar tidak melebihi kapasitas seharusnya dan mampu mengakomodir pemerataan tingkat kunjungan pada setiap destinasi wisata dalam kawasan TN Komodo.
Melalui penyediaan sistem digital yang tersistemasi ini juga diharapkan mampu menghadirkan pelayanan yang berkualitas bagi para wisatawan saat berkunjung ke Kawasan Taman Nasional Komodo. Selain itu juga berdampak pada penyediaan ruang penjualan produk UMKM lokal dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait