Maumere, iNewsFlores.id - Meski telah memasuki musim penghujan, namun warga Dusun Hurabegor, Desa Darat Gunung, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mereka masih kesulitan mendapatkan air. Warga terpaksa berjalan kaki sejauh 3 kilometer.
Setiap hari orang tua dan anak-anak mesti berjalan kaki memikul jeriken sejauh tiga kilometer untuk sampai ke satu-satunya sumber mata air terdekat.
Tak sampai di situ perjuangan mereka. Untuk mendapatkan air kali, warga mesti masuk ke dalam kali sedalam 60 centimeter. Sumber air persis berada di celah dinding tebing sebuah kali.
Dari sumber mata air itu, warga mesti mengangkut jeriken berisi air menuju Jalan Trans Flores dan menunggu belas kasihan kendaraan yang lewat, demi sampai ke rumah mereka.
Mariana Nona, warga Dusun Hurabegor mengaku kondisi ini sudah dialami warga bertahun-tahun lamanya. Pasalnya, di dusun mereka tak ada mata air.
Pemerintah sendiri sudah membuat bak penampung. Namun sayangnya, air bersih tak kunjung mengalir.
Warga berharap pemerintah segera tanggap dengan kondisi mereka agar kebutuhan air bersih warga terlayani dengan baik.
Editor : Yoseph Mario Antognoni