get app
inews
Aa Text
Read Next : TNI AU dan Bear Brand Salurkan Lebih dari 10.000 Produk dan Masker untuk Korban Erupsi Lewotobi

Gunung Lewotobi Erupsi Hebat, Pemerintah Himbau Warga Jauhi Zona Bahaya

Rabu, 18 Juni 2025 | 18:36 WIB
header img
Penampakan aktivitas Gunung Lewotobi/Foto: iNewsFlores.id/PVMBG

Flores Timur, iNewsFlores.id-Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meningkat tajam dengan terjadinya erupsi pada Selasa malam, pukul 21.33 Wita.

Letusan tersebut disertai pijaran api dari puncak kawah serta lontaran kolom abu setinggi 2.000 meter dari puncak, atau 3.584 meter di atas permukaan laut.

Erupsi tercatat pada seismogram dengan amplitudo maksimum sebesar 47,3 milimeter dan berdurasi kurang lebih lima menit tiga puluh dua detik. 

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-Laki, Yohanes Kolly Sorywutun, menyampaikan bahwa masyarakat di sekitar gunung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, masyarakat juga diminta menghindari area sektoral dari arah barat daya hingga timur laut sejauh 8 kilometer.

Sebelumnya, pada pukul 17.41 Wita, gunung tersebut telah mengalami letusan awal yang menyebabkan suasana desa-desa di lereng gunung menjadi gelap akibat hujan abu yang pekat. Material erupsi bahkan dilaporkan terbawa angin hingga ke wilayah Kota Kupang.

Sesaat setelah dentuman letusan terdengar, warga dilaporkan terjebak di dalam desa akibat hujan pasir dan kerikil yang berlangsung secara intens dan terus-menerus mengguyur permukiman.

“Kami terkepung. Terjebak dalam hujanan pasir dan kerikil,” ujar Fransiskus, seorang warga Desa Boru, saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah melakukan evakuasi terhadap ratusan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana. Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, menjelaskan bahwa warga yang mengungsi berasal dari Desa Klantanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote. 

Keempat desa tersebut telah masuk dalam zona merah atau wilayah dengan risiko tinggi berdasarkan Kajian Risiko Bencana (KRB) yang ditetapkan pemerintah.

“Sebagian besar warga yang sebelumnya memilih bertahan akhirnya memutuskan untuk mengungsi malam ini. Banyak dari mereka menuju ke perbatasan Kabupaten Sikka untuk mencari tempat yang lebih aman,” jelas Wakil Bupati.

Situasi di beberapa desa terdampak dilaporkan cukup parah. Di Desa Hokeng Jaya terjadi hujan batu, sementara di Desa Boru dan sekitarnya warga mengalami hujan kerikil. Kondisi ini menambah risiko keselamatan masyarakat dan menyebabkan sejumlah akses jalan tertutup material vulkanik.

Hingga berita ini diturunkan, tim penanganan darurat bencana terus melakukan pemantauan dan upaya evakuasi lanjutan. 

Pemerintah daerah juga telah mengoordinasikan bantuan logistik bagi warga yang mengungsi, termasuk penyediaan tempat penampungan sementara di wilayah perbatasan.

Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki dan statusnya yang saat ini berada pada level IV (Awas), masyarakat diminta untuk terus mengikuti arahan dari otoritas berwenang dan tidak mempercayai informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Pemerintah dan para pemangku kepentingan saat ini tengah berupaya memastikan keselamatan warga dan mengantisipasi potensi erupsi susulan yang dapat menimbulkan dampak lebih luas.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut