get app
inews
Aa Text
Read Next : PMI Resmikan Manggarai Mangrove Center

Bencana Tanah Longsor di Desa Perak Beberapa Anak Tertimbun Longsor

Minggu, 31 Juli 2022 | 14:02 WIB
header img
Dua orang anak SD korban longsor mendapatkan penanganan medis dari petugas, saat kegiatan simulasi bencana tanah longsor, di Desa Perak, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, Sabtu, (30/7/2022). Foto: iNewsFlores.id/Fransiskus Pahing

Ruteng, iNewsFlores.id - Bencana tanah longsor di Desa Perak, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengakibatkan satu orang jatuh ke jurang, dan beberapa anak-anak tertimbun longsor.

Petugas medis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai, WVI, Palang Merah Indonesia (PMI) beserta Karitas Keuskupan Ruteng kemudian segera mengevakuasi korban menuju Balai Desa Kendel sebagai posko lapangan darurat bencana. 

Hal ini terjadi dalam acara simulasi antisipasi tanggap darurat bencana alam tanah longsor di Desa Perak, pada, Sabtu (30/7), yang dilakukan oleh Pemkab. Manggarai bersama PMI, dan Keuskupan Ruteng.

Kegiatan simulasi tersebut merupakan persiapan awal untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam di Manggarai khususnya bencana tanah longsor di Desa Perak, Kecamatan Cibal.

Menurut Kepala Bidang Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD Kabupaten Manggarai, Adrianus Husen simulasi tersebut sebagai ajang latihan kesiapsiagaan ketika bencana alam tanah longsor terjadi.

"Nanti akan ada yang melaksanakan evakuasi pengungsi bencana, pencarian dan penyelamatan korban, menggelar dapur lapangan, tenda evakuasi, posko lapangan, yang terpenting adalah bagaimana berkoordinasi antar bagian," kata Ardi Husen

Sehingga, kata pria yang akrab disapa Ardi itu, kinerjanya, siapa berbuat apa itu, sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sebelumnya dengan cepat.

Lebih lanjut, Ardi menjelaskan bahwa di manggarai terdapat 3 Desa yang ditunjuk berdasarkan kajian resiko bencana, sekalipun ada desa lain tapi tidak separah 3 desa tersebut dan salah satu dari 3 desa yang terpilih itu adalah desa Perak.

"Kami tentunya tidak berharap ada bencana alam. Tapi, apabila sewaktu-waktu ada bencana, masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan. Meski dalam keadaan panik, tapi kalau sudah ada pelatihan, bisa paham apa yang harus dilakukan," katanya lanjut.

Sementara itu, Kepala Desa Perak, Yohanes Amat mengatakan dengan adanya simulasi tersebut, sejumlah warganya dapat memiliki pengetahuan terkait dengan mitigasi bencana tanah longsor yang sudah satu kali terjadi di desanya, yakni pada 2007 yang mengakibatkan 7 orang meninggal dunia.

Menurut Yohanes dari tiga dusun di Desa Perak yang dimiliki, sebanyak 15 orang muda dan 30 orang anak Sekolah Dasar yang berada di wilayah desa tersebut mengikuti simulasi agar mengetahui tindakan yang dilakukan saat terjadi bencana alam dan usai bencana.

"Desa Perak ini, terdiri dari tiga Kadus. Kadus tiga ini termasuk tanah yang labil dan kejadian masyarakat ini, sudah satu kali. Kami dari pemerintah desa mengucapkan terima kasih dengan simulasi ini," katanya.

Sementara dalam acara kegiatan simulasi bencana tanah longsor di Desa Perak menggambarkan ada warga yang jatuh ke jurang akibat bencana longsor. Petugas medis, BPBD, WVI, Palang Merah Indonesia (PMI) beserta Karitas Keuskupan Ruteng kemudian segera mengevakuasi korban menuju Balai Desa Kendel sebagai posko lapangan darurat bencana.

Setelah itu, dalam upaya penyelamatan korban yang tertimbun tanah, BPBD mengerahkan Tim untuk mencari korban. Setelah pencarian beberapa waktu, akhirnya tim menemukan korban diperankan oleh beberapa anak SD yang segera dibawa ke Posko untuk dilakukan pemeriksaan.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut