Rakor Zona IV PMI NTT di Matim: Perkuat Sinergi dan Pelayanan Kemanusian

Borong, iNewsFlores.id— Kabupaten Manggarai Timur menjadi tuan rumah Rapat Kordinasi (Rakor) Zona IV Palang Merah Indonensia (PMI) dari sejumlah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) diantaranya, Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, Ngada dan Kabupaten Nagekeo. Kegiatan ini berlangsung di Aula Rumah Jabatan Bupati pada Kamis, 25 Juni 2025.
Dalam sambutan Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas yang wakili Asisten 1 Setda Matim Flavianus Gon mengatakan PMI Kabupaten Manggarai Timur tentu dibentuk dalam misi yang sama, yakni membantu sesama. Kehadirannya sudah dirasakan oleh banyak masyarakat Manggarai Timur. Terutama mereka yang mengalami bencana lingsor banjir dan kebakaran pernah merasakan kehadiran dan bantuan dari PMI Manggarai Timur.
Tidak itu saja, PMI Matim juga aktif melakukan bakti sosial pemeriksaan kesehatan dan pengobatan murah di tengah-tengah masyarakat desa, di pelosok-pelosok wilayah Manggarai Timur.
“Kami menyaksikan semua itu. Kami pun bersama-sama PMI Manggarai Timur berpartisipasi mengurangi penderitaan masyarakat korban bencana. Bukan itu saja. Bersama BPBD Manggarai Timur,
mitra LSM, anggota TNI-Polri dan aparat desa, PMI Manggarai Timur sudah banyak membantu dalam memitigasi bencana alam di Manggarai Timur,” katanya.
Selain itu, kehadiran layanan Unit Donor Darah PMI Manggarai Timur juga sangat membantu keterpenuhan kebutuhan darah aman bagi pasien- pasien di RSUD Borong yang membutuhkan darah.
Meskipun sangat susah menjaring pendonor, PMI Manggarai Timur selalu berusaha mengamankan stok darah yang cukup bagi para pasien.
Eksistensi PMI Manggarai Timur adalah mendukung Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur sangat berterima kasih kepada organisasi PMI.
“Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur pun mendukung kerja
pelayanan kemanusiaan PMI, melalui dukungan Dana Hibah untuk PMI Manggarai Timur,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua PMI Manggarai Timur, Theresia menegaskan pihaknya memiliki tekad yang sama, dalam spirit kemanusiaan, siap berkorban untuk bantu sesama. Tanpa semangat pengorbanan, PMI tak akan mungkin eksis dan solid seperti sekarang ini. Dalam semangat pengorbanan itu, kita berkumpul di sini untuk berbagi semua hal baik yang menjadi kekuataan kita. Kita terbuka untuk saling mengevaluasi sekaligus mengukir rencana dan tekad bersama untuk Palang Merah Indonesia yang lebih baik.
PMI yang lebih baik adalah PMI yang selalu hadir membantu masyarakat yang membutuhkan, khususnya korban bencana dan membutuhkan darah.
Hadir dalam darurat kebencanaan adalah
pergorbanan untuk menyambung hidup orang lain.
“Itulah jiwa kemanusiaan Palang Merah. PMI tidak hanya pengurus. PMI itu ada markas, ada relawan (TSR dan KSR), ada Unit Donor Darah. PMI juga tidak sendirian. Tentu kita butuh orang lain: Pemerintah, lembaga-lembaga mitra, pengusaha dan masyarakat. Kita semua mesti saling gandeng tangan dan berkolaborasi. Kita saling menguatkan, kita saling membantu masyarakat di sekitar kita,” kata Theresia.
Menurutnya, dalam setiap kerja dan layanan kemanusiaan Palang Merah, ada hambatan dan tantangan. Baik internal maupun eksternal. Semua itu adalah bumbu kehidupan sekaligus penguat tekad kita dalam tugas kemanusiaan. Dalam kebersamaan, kita bisa hadapi semua hambatan dan tantangan itu. Asal ada komunikasi dan keterbukaan, kita bisa mengurai setiap soal yang datang di tengah-tengah pelayanan kita.
“Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, Bupati dan Anggota DPRD terhormat, yang senantiasa mendukung dan memperhatikan kelangsungan organisasi PMI Manggarai Timur. Pemerintah tahu, bahwa PMI membantu dan melayani masyarakat
Manggarai Timur, tanpa melihat suku, agama, ras, perbedaan politik dan golongan,” katanya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni