Mbay, iNewsFlores.id - Warga Kampung Kawa Desa Labolewa dan Ulupulu, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, menutup akses atau menghentikan semua aktivitas pekerjaan Waduk Lambo di lokasi titik nol.
Warga dua desa itu melakukan pemblokadean kegiatan proyek Waduk Mbay/Lambo.
Aksi itu sebagai bentuk protes karena telah mengabaikan hak – hak masyarakat terdampak, khusus ratusan warga dua desa terdampak
Terpantau, Rabu (03/08/2022), masyarakat adat Kawa, Desa Labolewa, menutup ruas jalan masuk menuju titik nol.
Padahal, masyarakat terdampak sebelumnya mendukung proyek pembangunan waduk.
Mereka bahkan mendesak agar proses pembangunan Waduk Mbay/Lambo dipercepat.
Namun belakangan, masyarakat terdampak menduga BPN Nagekeo telah membohongi dan membodohi, serta mengulur – ulur waktu dalam proses pembayaran ganti rugi yang menjadi hak mereka.
Akibatnya, masyarakat terdampak kecewa dan geram terhadap pemerintah yang tidak segera merealisasikan ganti rugi lahan.
Juru bicara masyarakat adat Kawa Desa Labolewa, Ferdinandus Lalu Ulu Riburato, di lokasi titik nol, secara tegas menyatakan tuntutan pembayaran dana ganti rugi secepatnya. Tuntutan itu ditujukan kepada Pemkab Nagekeo, BPN, BWS NTT 2 maupun LMAN.
“Tidak ada instansi manapun yang bisa menghalangi kami. Kami sangat kecewa, karena proses pembayaran ganti rugi tahap dua, belum direalisasikan," tegas Ferdinandus.
Ia mengaku awalnya mereka mendukung pembangunan waduk. Bahkan mereka melawan warga yang menolak pembangunan waduk.
"Yang kami sesalkan, justru yang mereka gusur ke sini itu, tanah Pemali, yaitu tanah adat tanpa pemberitahuan ke warga terdampak," tegas Ferdinandus.
Dia berharap Pemkab Nagekeo secepatnya merespons semua tuntutan masyarakat terdampak.
Menurutnya, tidak ada pilihan lain selain menghentikan seluruh aktivitas perusahaan di atas Tanah Kawa dan titik nol.
"Hari ini, kami mewakili Anawoso Ebukapa dari Kawa, memblokade aktivitas di atas tanah kami, di titik nol ini. Semua aktivitas pekerjaan dihentikan. Para pekerja telah meninggalkan lokasi proyek, dan pulang ke basecamp," tegasnya.
Untuk diketahui, hingga siang ini warga terdampak masih menutup akses masuk lokasi Waduk Lambo.
Editor : Yoseph Mario Antognoni