get app
inews
Aa Text
Read Next : Masuk Bursa Pilkada, Mario Pranda Pinang Tiket Demokrat

Diduga Melakukan Pengusiran, Ini Jawaban Kabag Protokol Gubernur NTT

Senin, 12 September 2022 | 15:33 WIB
header img
Wartawan Media Indonesia, Gabriel Langga (kiri) saat bersitegang dengan Kepala Bagian (Kabag) Protokol Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTT Yohanis Abrianto Kore. Foto: iNewsFlores.id/Joni Nura

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Peristiwa keributan saat peliputan kegiatan Gubernur Nusa Tenggara Timur bersama Bupati-bupati sedaratan Flores-Lembata-Alor pada Minggu, (11/9/2022), terjadi antara salah seorang wartawan dengan salah satu staf Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.

Peristiwa dugaan pengusiran ini terjadi saat wartawan Media Indonesia, Gabriel Langga merasa terganggu saat melakukan peliputan kegiatan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Bupati-bupati sedaratan Flores-Lembata-Alor di Kabupaten Sikka, NTT.

"Saat saya tengah meliput, dia datang langsung tarik tangan saya dan mengusir saya keluar ruangan, saya tidak terima karena saya tengah menjalankan tugas jurnalistik," jelas Gabriel kepada rekan-rekan wartawan lain yang juga berada ditempat tersebut.

Kejadian yang diduga dianggap pengusiran oleh rekan-rekan wartawan ini akhirnya langsung di klarifikasi oleh  Kepala Bagian (Kabag) Protokol Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi NTT Yohanis Abrianto Kore, Senin, (12/9/2022), melalui sambungan telpon kepada iNewsFlores.id.

Menurut penjelasan Abrianto, pada hari Minggu kemarin dirinya hanya berusaha untuk mengatur orang-orang yang menghadiri kegiatan Rapat Kerja (Raker) antara Gubernur NTT, dan para Bupati sedaratan Flores-Lembata-Alor terkait kegiatan gerakan nasional pengendalian inflasi daerah di Aula Lantai 3 Kantor Bupati Sikka.

Mungkin karena hal itulah akhirnya ada anggapan pihak Protokol Gubernur NTT diduga melakukan pengusiran, yang sebenarnya adalah mengatur para undangan yang hadir, termasuk rekan-rekan media untuk mendapatkan tempat yang telah diatur panitia.

"Pada saat sesi ambil gambar, rekan-rekan jurnalis saya beri kesempatan untuk mengambil sambil berdiri. Setelah itu saya meminta rekan-rekan jurnalis untuk duduk kembali ketempat yang sudah ditentukan. Nah, om (Gabriel) yang satu ini bilang, saya mau liputan!. Saya bilang, om kalau bisa kita bisa diatur, duduk nggak papa," jelas Abrianto.

Beberapa saat kemudian Kabag Protokol Gubernur NTT bertemu dengan wartawan yang bersangkutan, dan meminta maaf kalau dalam penugasannya membuat wartawan yang bersangkutan terganggu saat melakukan peliputan.

"Setelah keluar ruangan, kita berpapasan di tangga jadi saya bilang, om sorry tadi, saya minta maaf. Tidak ada maksud untuk pribadi atau tendensi pribadi, tapi kita menjalankan tugas. Dan jawaban beliau kemarin, nggak papa, aman kaka." Ungkap Abrianto.

 

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut