Labuan Bajo, iNewsFlores. id - Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), menggelar program edukasi terhadap penenun di Desa Golo Bilas, Kaper, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan yang mengangkat tema “Pemberdayaan Pengrajin Tenun dama Mencegah Risiko Gangguan Otot Tulang dan Rangka (GOTRAK)" dilakukan pada Sabtu (8/10/2022).
Sebanyak 22 pengrajin tenun mengambil bagian dalam kegiatan di desa yang telah ditetapkan sebagai desa wisata.
Tim pengmas diketuai Abdul Kadir dengan tim anggotanya yaitu Baiduri Widanarko, Fatma Lestari, dan Dadan Erwandi dibantu oleh mahasiswa K3 dan Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan budaya Manggarai Barat, NTT.
Kegiatan ini merupakan kontribusi UI dalam mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Pengabdian Masyarakat, guna memberikan edukasi dalam mencegah dan menurunkan risiko Gotrak pada pengrajin tenun yang ada di Manggarai Barat, NTT.
"GOTRAK adalah Gangguan cedera pada otot, tendon, ligamen, sendi, saraf, dan cakram yang disebabkan oleh aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan secara berulang dengan postur janggal," kata Abdul Kadir sebagai Ketua Program.
Dijelaskan, dari survei awalan yang dilakukan didapatkan bahwa 20 dari 22 penenun atau 90 persen merasa ada keluhan gangguan yang berkaitan dengan Gotrak, seperti nyeri pada tulang belakang, bahu, lengan dan tangan. Dilanjutkan dengan pemaparan terkait penyebab terjadinya Gotrak seperti Postur Janggal, gerakan berulang durasi kerja dan penanganan beban manual.
Jika tindakan atau cara kerja tidak mengikuti dan menerapkan praktik kerja yang aman dan sehat maka hal ini dapat menimbulkan potensi cidera.
"Cara yang bisa dilakukan adalah menerapkan prosedur kerja yang baik seperti posisi tubuh dan menerapkan postur tubuh yang sesuai, membatasi gerakan berulang, melakukan aktivitas olahraga yang teratur dan pengaturan istirahat, jaga pola makan secara teratur, menggunakan alat bantu jika menangani beban manual," ungkap Abdul Kadir.
Sementara itu, acara dibuka dengan sambutan yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Budaya, Yoseph Edward Nairum Nahas.
Dalam sambutannya, Yoseph Edward Nairum Nahas menuturkan, kegiatan ini sangat bermanfaat dan penting untuk memajukan perekonomian desa wisata di Labuan Bajo.
"Tentunya untuk meningkatkan hal ini, aspek kesehatan menjadi penting khususnya pada pengrajin tenun yang sangat berisiko terpapar risiko Gotrak. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kepada warga kami untuk peduli memperhatikan postur yang baik saat beraktivitas menenun," katanya.
Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait cara mencegah terjadinya gangguan Otot Tulang dan Rangka Akibat kerja, diawali dengan identifikasi keluhan yang dirasakan terkait GOTRAK.
Seorang ibu penenun, Yulia mengatakan, ia sering merasakan nyeri punggung dan lengan saat menenun.
"Apa yang disampaikan pemateri betul, saya sering merasakan nyeri punggung dan lengan. Dari kegiatan ini saya mendapatkan banyak informasi dan cara untuk mengurangi risiko GOTRAK. Terima kasih kepada tim UI yang telah hadir dan memberikan informasi yang sangat bermanfaat untuk kesehatan masyarakat NTT," katanya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni