get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 32 Desa di Manggarai Timur Belum Dialiri Listrik PLN, Ini Sejumlah Penyebabnya

Anggaran Miliaran Rupiah dari APBN, Proyek AMB Milik Balai Wilayah Sungai NTT di Matim Mubazir

Selasa, 20 Desember 2022 | 20:35 WIB
header img
Tampak pipa dan bak penampung proyek air minum bersih di Manggarai Timur dalam keadaan rusak dan mubazir. Foto: iNewsFlores.id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Proyek Air Minum Bersih (AMB) yang menelan anggaran miliaran rupiah milik Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), di Kabupaten Manggarai Timur (Matim),  tahun Anggaran 2016 terkesan Mubazir.

Kepala Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, Nikodemus Matu, ketika dikonfirmasi iNews terkait pagu anggaran, Selasa (20/12/2022) ia mengaku tidak mengetahui pasti jumlah anggaran yang digelontorkan. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa, berdasarkan pantauannya, proyek AMB yang dikerjakan berapa tahun silam itu hingga saat ini tidak ada asas manfaat, karena debit air kurang.

"Memang sejak dikerjakan, pipa yang terpasang itu tidak pernah dialiri air karena debit airnya kurang, kalau musim hujan cukup lumayan debitnya, sedangkan kalau musim kemarau debit air menurun," ujarnya.

Terpisah, sebagaimana diakui warga Ratung, Desa Gurung Liwut, Kecamatan Borong, bahwa sejak tahun 2017 dikerjakan, air bersumber dari Wae Teka Nampo di kawasan hutan Bangga Rangga, Desa Golo Lalong tersebut sudah tidak mengalir lagi.

Ia mengatakan, krisis air minum bersih di kabupaten Manggarai Timur, NTT semakin parah terutama di beberapa wilayah.

Pemerintah sudah gelontorkan dana miliaran rupiah untuk menangani krisis air minum bersih, yang terjadi di kabupaten tersebut, namun program pemerintah terkesan gagal. 

"Proyek air minum bersih diwilayah tersebut dinilai mubazir, karena pipa air yang ada hanya lambang, hingga kini pun tidak dialiri air. Bahkan pipa yang terpasang sudah sebagian besar pata dan rusak," ungkap warga tersebut.

Dia menambahkan, jika semua pekerjaan yang menggunakan uang negara berakhir seperti ini, maka siapa yang bertanggung jawab.

Informasi yang dihimpun media ini,  sumber dana proyek ini dari APBN senilai 8,6 miliar. Sedangkan kontraktor pelaksana adalah PT Tirta Tunas Muda dan konsultan pengawas CV Sabat Consult.

Menaggapi hal tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), PAT&PAB II, BWS NTT II, Satker Air Tanah dan Air Baku/ATAB, Daud Djami menjelaskan bahwa, untuk masalah air minum bersih yang dimaksud, pada tahun 2020 pihaknya sudah pernah  mengusulkan anggaran untuk mengatasi masalah tersebut. Bahkan waktu itu pihaknya sampai tahapan proses lelang, namun pada waktu itu dengan adanya musibah pandemi Covid-19 banyak anggaran di potong/revocusing.

"Termasuk salah satunya adalah proyek tersebut AMB di Matim,  sampai saat ini juga kami masih tetap mengusulkan anggaran ke Pemerintah Pusat untuk mengatasi masalah tersebut namun karena terbatasnya anggaran yang tersedia sehingga sampai saat ini usulan kami belum bisa diakomodir.  Kami sangat mengharapkan kepada pemerintah pusat mudah-mudahan bisa ada anggarannya dan direstui di tahun 2023 atau 2024," tukasnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut