get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 32 Desa di Manggarai Timur Belum Dialiri Listrik PLN, Ini Sejumlah Penyebabnya

Parade 1000 Songke Promosikan Manggarai Timur ke Wisatawan

Senin, 13 Februari 2023 | 23:43 WIB
header img
Parade Koloasal 1000 Songke dan Selendang Leros di Pantai Cepi Watu. Foto: iNewsFlores.id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Untuk melestarikan budaya asli dari Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), seperti kain tenun khas Songke dengan tiga motifnya, seperti motif Lamba Leda, Rembong dan Selendang Leros dari Congkar, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur menyelenggarakan parade kolosal 1.000 Songke dan Selendang Leros atau kain tenun khas Manggarai, 

Demikian diutarakan oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur, Rofinus Hibur Hijau, saat menggelar kegiatan Parade Kolosal 1.000  Songke dan Selendang Leros, yang berlokasi di Objek wisata pantau Cepi Watu, Senin (13/02/2023).

Dijelaskan, Rofinus Hibur Hijau sejak tanggal 3 Januari 2023 lalu, Bupati Manggarai Timur Andreas Agas telah menegaskan bahwa pembangunan Manggarai Timur kedepan harus merujuk pada tagline melangkah lebih cepat.

Terhadap hal itu, sebagai dinas teknis, Disparbud mewujudkan tagline tersebut dengan berbagai kegiatan, salah satunya bekerjasama dengan lembaga Pendidikan SMK Cinta Damai Borong.

"Oleh karena itu untuk melestarikannya melalui generasi muda Matim, dalam hal ini pihak sekolah dapat mengajarkan mereka untuk terus mencintai warisan hasil karya dari nenek moyang kita di Matim," ungkapnya.

Rofinus juga menambahkan, parade 1.000  Songke dan Selendang Leros dari peserta SMK Cinta Damai juga untuk mempromosikan pantai Cepi Watu ke publik.

"Dengan demikian semakin banyak pengunjung yang datang ke pantai Cepi Watu efeknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat. Kemudian secara ekonomi, pendapatan masyarakat sudah tentu meningkat  pula dengan menjual produk-produk lokal mereka dan berbagai kuliner serta lain-lain di sekitaran lokasi pantai Cepi Watu," tambahnya.

Rofinus berjanji kedepannya, Disparbud akan menghadirkan lembaga pendidikan yang lainnya. Dan untuk sekarang ada 14 sekolah yang sudah diajak untuk berkolaborasi aksi.

"Ada tiga spot foto yang telah dibangun SMK Cinta Damai. Kedepannya Disparbud akan mengajak 14 lembaga pendidikan termasuk perguruan tinggi Universitas Terbuka Borong untuk mendirikan spot foto. Tujuannya untuk menarik wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke pantai Cepi Watu dan bisa berfoto ria di spot foto yang telah disediakan." Tutupnya.

Kadis Disparbud juga mengajak kepada seluruh warga masyarakat Manggarai Timur, baik itu komunitas seni, lukis dan lainya untuk hadir dan tampil di Cepi Watu. Karena kawasan pantai Cepi Watu pada tahun 2021 yang lalu sudah diresmikan oleh Bupati Matim sebagai zona ekonomi kreatif.

Terpisah, Ketua Yayasan SMK Cinta Damai Borong, Agustinus Harum menjelaskan objek dan daya tarik pantai Cepi Watu adalah front office nya Kabupaten Manggarai Timur dan merupakan barometer kota Borong.

"Artinya setiap wisatawan domestik atau mancanegara yang datang ke Borong, pertam kali yang mereka ketahui adalah pantai Cepi Watu. Oleh karena itu tugas kita semua menata kawasan pantai Cepi Watu, supaya lebih bagus dan bisa menarik perhatian para pecinta wisata kedepan," kata Agustinus.

Lebih lanjut, Agustinus menyampaikan terkait kegiatan parade kolosal 1.000 Songke dan Selendang Leros, SMK Cinta Damai dan Disparbud Matim sudah lama merajut dan menjalin kebersamaan bermitra dalam menata objek wisata.

"Tentu hal ini sesuai dengan amanat UU Nomor 10 Tahun 2009. Sehingga SMK Cinta Damai yang bergerak di bidang pariwisata, kuliner, usaha perjalanan wisata, perhotelan, bengkel mesin berbasis pariwisata memiliki kepedulian dan mendukung pemerintah untuk menata Cepi Watu lebih baik, indah dan cetar membahana."

Agustinus menambahkan, bahwa konsep mereka beberapa bulan yang lalu seperti tagline pembangunan di Matim, yakni melangkah lebih cepat, sambil bercakap-cakap.

"Kami sudah mempertunjukan seribu Songke dan Selendang Leros yang merupakan warisan leluhur dan harus dipromosikan. Kami juga mempromosikan obyek pantai Cepi Watu. Semoga kedepannya ada lagi sekolah-sekolah dan mitra lain bekerja sama dengan Pemda dalam mempromosikan objek wisata di Matim, salah satunya pantai Cepi Watu," harap Agustinus.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut