get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 32 Desa di Manggarai Timur Belum Dialiri Listrik PLN, Ini Sejumlah Penyebabnya

Andre Garu Sikapi Isu Pemotongan Gaji ASN Guru, Ini Klarifikasi Dinas Pendidikan NTT

Senin, 13 Maret 2023 | 18:44 WIB
header img
Andrianus Garu Bakal Calon DPR RI Dapil 1 NTT saat ditemui media ini, Kamis, (12/1/2022) Foto: iNewsFlores.id/Siprianus Robi

Borong, iNewsFlores.id - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dikabarkan telah memotong gaji para Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru pada bulan Maret, tanpa pemberitahuan. 

Hal ini diakui oleh puluhan guru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Watunggong, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur.

Menyikapi hal tersebut, Politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Andre Garu, kepada iNews, Senin (13/03) menegaskan bahwa gaji adalah hak pegawai, tidak boleh dipotong walau serupiahpun tanpa persetujuan yang bersangkutan, tapi kalau tunjangan boleh karena itu kebijakan dari masing-masing daerah.

"Seharusnya Pemprov memberikan gaji ASN sesuai yang telah ditetapkan."

Selain itu, ia juga pertanyakan alasan pemotongan gaji para ASN. Kalaupun ada kebijakan pemotongan, mestinya harus disosialisasikan kepada para penerima.

"Apapun alasannya, Pemprov harus bertanggung jawab. Dan harus disosialisasi sebelum melakukan pemotongan."

Sementara itu, pembantu bendahara di Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Arin, ketika dikonfirmasi iNews, Senin (13/03/ membantah jika dinas Pendidikan memotong gaji ASN.

"Saya pembantu bendahara pak. Bukan dipotong oleh dinas."

Ia menerangkan bahwa, itu bukan pemotongan. Melainkan pengurangan gaji para ASN guru, itu karena saat ini ada aplikasi gaji terbaru.

Gaji dibayar sesuai berkas yang masuk di aplikasi. "Gaji dibayarkan sesuai berkas yang diinput. Jadi kalau ada berkas terlambat berarti gajinya akan berkurang."

Ia menjelaskan aplikasi ini berlaku untuk semua ASN, bukan hanya ASN guru saja. Dan aplikasi ini sudah berlaku sejak awal Maret 2023.

Selain itu, Arin juga mengakui bahwa, sejauh ini pihaknya belum melakukan sosialisasi kepada semua guru ASN terkait sistem aplikasi gaji tersebut.

"Kami belum sosialisasi. Karena kami lambat info dari Badan Keuangan Provinsi. Makanya info ke guru-guru juga sangat terlambat."

Masih lanjut Arin, saat ini pihaknya masih membenahi semua berkas dari guru guru yang baru masuk. "Kami sedang membenahi berkas yang baru masuk. Nanti dimasukkan kembali pada gaji bulan April mendatang," tutupnya.

Diberitakan sebelum, sejumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku gajinya ditilep sebesar Rp 200.000 hingga Rp 700.000 per bulan Maret oleh Dinas Pendidikan Provinsi.

Salah seorang guru di SMAN 1 Watunggong, Kecamatan Congkar, Susiana, kepada iNews, Sabtu (11/03) mengatakan bahwa, pemotongan itu dilakukan tanpa sepengetahuan guru-guru ASN.

Ia juga mengaku bahwa, puluhan guru ASN di sekolahnya, gajinya dipotong, jumlahnya bervariasi.

Susi mengatakan bahwa, gaji yang ia terima pada bulan Maret ini seharusnya Rp 4.839.100. Namun yang masuk di rekeningnya hanya Rp 4.117.100.

Selain pemotongan gaji, ia mengaku bahwa pada tahun 2023 ini, guru ASN juga tidak mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP).

"Kami bingung, alasan pemotongan gaji itu seperti apa. Karena sejauh ini kami belum mendapatkan klarifikasi dari dinas terkait. Sudah tidak mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP) gaji kami dipotong lagi."

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut