get app
inews
Aa Text
Read Next : PPK 3.4 Jalan Nasional Ngada Manggarai Bentuk Tim Pemantau Jalan

Beri Edukasi Budaya, Dua Sekolah Dasar di NTT Rayakan HUT RI ke-79 Lewat Tarian Caci

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 09:58 WIB
header img
Tampak para penari caci yang merupakan siswa SDI Popok dan SDI Golo Lambo saat berpose bersama mengenakan pakaian adat khas Manggarai. Foto: iNewsFlores.id/Ronald Tarsan

Ruteng, iNewsFlores.id-  Selain memberikan edukasi tentang budaya, pementasan tarian caci oleh dua siswa sekolah dasar bertujuan memeriahkan penyambutan HUT RI ke-79 di Kabupaten Manggarai, Flores-NTT, Kamis, 15 Agustus 2024.

Siswa yang ikut mementas tarian caci tersebut berasal dari dua sekolah dasar yakni SDI Popok dan SDI Golo Lambo, Kecamatan Satarmese.

Kegiatan ini berlangsung sehari di halaman SDI Popok yang merupakan tuan rumah (ata ngara natas) acara tersebut. Sementara pihak SDI Golo Lambo sendiri hadir sebagai tamu penantang (meka landang).

Kepala sekolah (Kepsek) SDI Popok Fransiska J.S. Ninsi mengatakan, selain mengisi perayaan kemerdekaan, tarian caci antar SDI Popok dan SDI Golo Lambo memiliki tujuan edukatif, yakni mendukung Pendidikan Merdeka Belajar dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Menurut Kepsek Fransiska, pengintegrasian kegiatan budaya ke dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman belajar yang holistik dan kontekstual bagi para siswa sekolah dasar.

"Kami melihat tarian caci sebagai sarana yang sangat efektif untuk mengajarkan siswa tentang kekayaan budaya dan nilai-nilai Pancasila," ujarnya di sela-sela kegiatan tersebut.

Dalam kerangka Pendidikan Merdeka Belajar, kata dia, pihaknya berkomitmen untuk menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan bermakna. Ia berkata, kolaborasi ini tidak hanya memperkenalkan budaya lokal, tetapi juga menanamkan nilai-nilai persatuan dan kebersamaan yang merupakan bagian dari nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila.

Sementara itu, Kepsek SDI Golo Lambo Thomas A. Jemahan menjelaskan, tarian caci merupakan praktik nyata dari merdeka belajar yang menekankan penguatan karakter dan keterhubungan dengan budaya.

"Partisipasi kami dalam acara ini adalah bentuk nyata dari penerapan kurikulum Pendidikan Merdeka Belajar yang menekankan pada penguatan karakter dan keterhubungan budaya," ujarnya.

Kepsek Thomy begitu ia akrab disapa mengatakan, tarian caci sebagai warisan budaya, maka pihaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami dan menghargai keragaman budaya sambil memperkuat rasa kebangsaan mereka.

Pementasan tarian caci antar SDI Popok dan SDI Golo Lambo mendapat dukungan penuh serta kesan positif dari orangtua siswa. Sebab, dengan mempraktikkan tarian caci, maka anak-anak telah secara langsung mempelajari budaya yang telah diwariskan secara turun temurun.

"Saya sangat mendukung acara ini. Ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi anak-anak untuk belajar tentang budaya dan tradisi Indonesia secara langsung. Apalagi anak saya senang tari caci. Mereka tidak hanya merayakan HUT RI, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang berharga dalam menghargai kekayaan budaya kita," ungkap Kon, salah satu orang tua siswa dari SDI Golo Lambo.

Terpisah, Siprianus Anggur salah satu orangtua siswa yang ikut menyaksikan pentas tarian caci itu turut menyatakan dukungannya. Ia mengaku senang menyaksikan anak-anak sekolah beraksi di pentas seni budaya tersebut. 

 "Saya sangat senang melihat anak-anak kami terlibat dalam kegiatan budaya seperti ini. Ini adalah cara yang luar biasa untuk mengajarkan mereka pentingnya kerjasama dan menghormati tradisi, sambil merayakan hari kemerdekaan," pungkas Siprianus.

Untuk diketahui, SDI Popok dan SDI Golo Lambo merupakan dua sekolah yang berkomitmen untuk menerapkan kurikulum Pendidikan Merdeka Belajar dengan fokus pada penguatan Profil Pelajar Pancasila.

Sebagai informasi, tarian caci adalah tari perang sepasang penari laki-laki yang bertarung menggunakan cambuk (larik) dan perisai (toda) di wilayah Manggarai Raya, Flores-Nusa Tenggara Timur. Penari yang menggunakan cambuk (larik) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan perisai (toda).

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut