get app
inews
Aa Text
Read Next : Berbahaya di Udara Akibat Debu Lewotobi, Bandara Komodo Labuan Bajo kembali Batalkan Penerbangan

Pengungsi Mandiri Lewotobi Keberatan Pindah, Pilih Bertahan Demi Keamanan dan Ternak

Minggu, 10 November 2024 | 13:46 WIB
header img
Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur saat erupsi pada, Sabtu (9/11/2024) Foto: iNewsFlores.id/Marten Liwu

Flores Timur, iNewsFlores.id -Rencana pemerintah untuk memusatkan pengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi di Flores Timur mendapat penolakan dari sebagian warga yang telah lebih dulu mengungsi secara mandiri. 

Warga ini tersebar di kebun-kebun di Kecamatan Wulanggitang, yang mereka anggap masih berada di radius aman. Selain itu, sebagian warga yang mengungsi di rumah-rumah penduduk di Kabupaten Sikka juga menyatakan keberatan untuk pindah ke lokasi pengungsian terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Flores Timur.

Penjabat (Pj) Bupati Flores Timur, Sulastri HI Rasyid, S.Pi, M.Si, sebelumnya menyerukan agar warga pengungsi di Desa Hikong dan Desa Kringa, Kabupaten Sikka, segera berpindah ke lokasi pengungsian terpusat demi keamanan dan efektivitas penanganan dampak bencana. Namun, banyak dari warga pengungsi yang menganggap langkah tersebut terlambat dan lebih memilih tinggal di lokasi pengungsian mandiri yang sudah mereka anggap aman.

“Kami sudah merasa aman di tempat pengungsian ini. Radiusnya aman. Ini mempermudah kami untuk memperhatikan rumah dan hewan peliharaan kami. 
Kalau diminta pindah sekarang, sangat berat. Seharusnya kami dievakuasi sejak hari pertama letusan, bukan sekarang,” tutur Yohanes warga Desa Boru. 

Ia mengakui akan mengikuti arahan pemerintah terkait relokasi permanen jika Desa Boru merupakan salah satu lokasi jalur merah yang tidak layak untuk menjadi pemukiman. 

Selain alasan kenyamanan dan keamanan, banyak warga pengungsi yang masih khawatir tentang kondisi ternak mereka. Sebagian besar dari mereka menggantungkan hidup pada ternak, sehingga enggan meninggalkan hewan-hewan tersebut tanpa kepastian perawatan dan tempat tinggal.

Vincensius, salah seorang pengungsi dari Desa Boru yang mengungsi di rumah keluarga di Desa Hikong, Kabupaten Sikka, menyatakan kesediaannya untuk mengungsi terpusat jika ada kepastian dari pemerintah mengenai ternak mereka. 

“Saya dan keluarga bersedia mengungsi terpusat di Flores Timur, tetapi bagaimana dengan ternak kami? Apakah pemerintah bisa memobilisasi hewan ternak kami ke lokasi pengungsian? Apakah pemerintah bersedia menyiapkan kandang dan makanan untuk ternak kami?” tanyanya.

Vincensius juga berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang komprehensif, sehingga proses evakuasi tidak hanya mempertimbangkan keselamatan warga, tetapi juga kebutuhan dasar seperti tempat perlindungan dan pakan ternak.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut