Maumere, iNewsFlores.id - Pemerintah Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, menetapkan status siaga darurat bencana akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, yang berlaku selama 60 hari, mulai 7 November hingga 7 Januari 2025.
Keputusan ini disampaikan oleh Penjabat Bupati Sikka, Adrianus Firminus Parera, yang usai mempertimbangkan dampak erupsi yang meluas ke 45 desa di wilayah Sikka.
Penetapan status siaga darurat ini direspons cepat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sikka. Pada Senin, 11 November 2024, BPBD menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) untuk membahas langkah penanganan dan mitigasi bencana di wilayah terdampak.
Pelaksana Tugas Kepala BPBD Sikka, Putu Botha, mengungkapkan bahwa desa-desa yang terdampak meliputi wilayah yang cukup luas, termasuk Desa Hikong, Kringa, Timutawa, Udekduen, Ojang, Tanarawa, Pruda, Mapitara, Kojadoi, hingga Parumaan di Kecamatan Alok Timur.
“Jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan warga akan terserang penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat paparan abu vulkanik,” tutur Putu Botha kepada wartawan.
Sebagai langkah preventif, Pemkab Sikka melalui BPBD telah mendirikan posko siaga darurat di Waigete yang akan menjadi pusat koordinasi penanganan bencana dan langkah evakuasi.
“Posko siaga darurat sedang disiapkan di Waigete. Evakuasi warga rencananya akan dimulai dalam dua hari ke depan,” kata Putu Botha.
Editor : Yoseph Mario Antognoni