Flores Timur, iNewsFlores.id – Gunung Lewotobi di Flores Timur (Flotim), Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah sering kali mengalami erupsi. Di awal November 2024, aktivitas Gunung Lewotobi meningkat secara drastis. Erupsi kali ini memuntahkan abu vulkanik yang menyelimuti desa-desa di Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.
Pj. Bupati Flotim Sulastri H.I. Rasyid, telah menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. Pihaknya akan terus bekerja sama dengan instansi terkait untuk memastikan langkah-langkah evakuasi dan perlindungan bagi seluruh warga yang terdampak, diperkirakan sekitar 8.000 warga harus segera di evakuasi.
Status tanggap darurat telah ditetapkan oleh Pj. Bupati untuk 58 hari, mulai 4 November hingga 31 Desember 2024. Pj. Bupati sangat mengapresiasi TNI dan seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana, seraya menyampaikan, “Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang hadir di tengah masyarakat untuk membantu. Sinergi ini begitu berarti bagi kami dan seluruh warga terdampak,” ujar Bupati Sulastri.
Menanggapi status tanggap darurat tersebut, jajaran Kodam IX/Udayana di wilayah Korem 161/Wira Sakti bergerak cepat bersinergi melakukan pengamanan, evakuasi, hingga dukungan logistik dan kesehatan bagi pengungsi. Terdapat 20 titik pengungsian serta lima dapur lapangan disiapkan di area yang terdampak untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
Dalam keterangan persnya, Asisten Operasi (Asops) Kasdam IX/Udayana, Kolonel Inf Tunjung Setyabudi, S.Sos., menyampaikan bahwa pihaknya telah bergerak cepat mendirikan titik-titik pengungsian dan dapur lapangan agar kebutuhan dasar warga segera terpenuhi. Dengan koordinasi yang solid, ia memastikan seluruh elemen dari TNI, Polri, jajaran Pemda, hingga relawan berperan aktif dalam operasi ini.
“Total sekitar 220 prajurit Kodam IX/Udayana yang diterjunkan di lapangan. Mereka bertugas untuk mengevakuasi korban, mendirikan tenda pengungsi dan dapur lapangan, penanganan korban dan memberikan trauma healing. Hingga saat ini situasi sudah relatif terkendali. Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak terlalu cemas, tetapi selalu waspada,” tegas Asops.
Disampaikannya lebih lanjut, bahwa Kolaborasi lintas instansi, seperti BPBD, Tagana, Basarnas, PMI, serta Dinas Sosial dan Kesehatan, bersama Polres Flotim dan Lanal Maumere, mendukung kelancaran evakuasi dan distribusi bantuan di Flores Timur. BNPB Pusat juga menyuplai kebutuhan pokok bagi para pengungsi. Solidaritas masyarakat sekitarpun terasa kuat dengan banyaknya warga yang turut menyumbang, memperlihatkan semangat gotong-royong yang menguatkan di situasi sulit ini.
Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., menekankan pentingnya koordinasi dalam operasi ini. Dengan sinergi yang solid, diharapkan kondisi di wilayah yang terdampak ini segera pulih, sehingga warga dapat kembali beraktifitas normal dengan aman dan damai.
“Kami hadir di sini untuk menjalankan misi kemanusiaan dengan sebaik-baiknya. Kodam IX/Udayana bersama seluruh instansi terkait berkomitmen untuk memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat terdampak, memastikan evakuasi dan bantuan tersampaikan tepat sasaran serta lancar lancar,” tandas Kolonel Agung.
Editor : Yoseph Mario Antognoni