Cerita Nenek Sumbuk dan Panggilan Hati ke Tanah Suci di Usia 109 Tahun

Bekasi, iNewsFlores.id- Di sebuah sudut tenang di pinggiran Kota Bekasi, Jawa Barat hidup seorang perempuan sepuh yang namanya kini menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.
Namanya Sumbuk. Usianya telah menembus angka 109 tahun, angka yang bagi kebanyakan orang menjadi batas kelemahan fisik dan pikun. Namun bagi Nenek Sumbuk, usia bukanlah penghalang untuk memenuhi panggilan suci: berhaji ke Tanah Suci.
Rumah sederhananya dalam beberapa hari terakhir ramai dikunjungi para tetangga. Mereka datang bukan sekadar menjenguk, melainkan mengantarkan doa dan harapan agar perjalanan ibadah sang nenek berjalan lancar, penuh keberkahan, dan kembali dengan selamat.
Di antara hiruk pikuk itu, Nenek Sumbuk tampak duduk dengan tenang di atas kursi kayu, mengenakan kerudung putih dan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya. Di sampingnya, selalu ada Sukmi, putri tercintanya, yang dengan penuh kesabaran dan kasih sayang terus merawat dan mendampingi.
Keberangkatan Nenek Sumbuk tidak serta-merta terjadi begitu saja. Ada banyak tahapan yang ia dan keluarganya lalui. Mulai dari persiapan fisik dan mental, hingga pendampingan intensif dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU).
Pihak KBIHU bahkan turun langsung ke rumah untuk memastikan segala sesuatunya siap, mulai dari dokumen hingga pemeriksaan kesehatan terakhir sebelum keberangkatan.
“Doa saya agar hajiku diterima dan mabrur,” ujar Nenek Sumbuk dengan suara pelan, yang kemudian disampaikan ulang oleh sang anak karena suara sang nenek sudah tak sekuat dahulu.
Tak hanya pihak KBIHU, keluarga besar Nenek Sumbuk juga menunjukkan dukungan penuh. Ia tidak akan berangkat sendirian ke Tanah Suci. Sukmi, bersama menantu dan cucu-cucunya, turut mendampingi dalam perjalanan ini. Mereka menjadi tangan-tangan yang membantu sekaligus hati yang menguatkan sang nenek dalam setiap langkah ibadah yang dijalani nanti.
Fasilitas khusus pun telah disiapkan, seperti kursi roda dan layanan pendampingan intensif selama pelaksanaan ibadah haji. Semua demi memastikan kenyamanan dan keselamatan jemaah yang luar biasa ini.
Keberangkatan Nenek Sumbuk menjadi sebuah pengingat tentang kekuatan niat dan doa. Ia telah membuktikan bahwa usia hanyalah angka jika hati tetap muda dalam semangat beribadah. Di balik tubuh yang renta, tersimpan tekad yang kokoh, tekad untuk menunaikan rukun Islam kelima, meski harus melintasi lautan dan ribuan kilometer jauhnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni