Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Limbah oli yang Mencemari Saluran air baku di sekitar Sistem Pengelolaan Air Minum (SPAM) Wae Mese, Labuan Bajo diduga berasal dari aktivitas tambang galian C salah satu perusahaan yang sedang beroperasi di bantaran hulu Sungai Wae Mese yang berada di Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Direktur Utama Perusaha Daerah Air Minum (PDAM) Wae Mbeliling Aurelius Endo mengatakan sumber limbah Oli tersebut berasal dari aktivitas galian C yang berada di hulu Sungai Wae Mese.
"Kejadian ini baru terjadi, dan sebelumnya tidak ada. Makanya patut saya duga bahwa limbah Oli ini berasal dari aktivitas galian C itu," ungkap Aurelius kepada awak media di Kantor SPAM Wae Mese, Jumat (10/3/2023).
Ia juga menyebutkan limbah Oli tersebut diketahui oleh petugas PDAM Mbeliling sekitar pukul 17.00 wita dan melihat ada buih yang sangat pekat dan setelah diamati secara mendalam ternyata itu limbah Oli.
"Kemudian selaku pimpinan saya mengarahkan petugas yang sedang bekerja untuk amati terus sampai pukul 18.00 WITA karena saat itu semua aktivitas di SPAM Wae Mese ini kita Off sampai dengan pukul 22.00 WITA.
"Sebelum melakukan produksi, saya menyuruh salah seorang petugas untuk melakukan cek laboratorium sebelum melakukan produksi dan hasil dari pengujian tersebut menggambarkan bahwa air ini tidak bisa dilakukan fregmentasi karena kepekatan air yang terkontaminasi dari pencemaran itu sangat tinggi sekali," tambah Aurelius.
Ia juga mengatakan Atas dasar itu, dirinya menyuruh petugas yang sementara bekerja untuk menyetop semua produksi sambil ia meminta arahan dari Bupati Manggarai Barat.
"Setelah saya meminta arahan ke Bapak Bupati, beliau bilang segera melapor ke pihak berwajib untuk ditangani lebih lanjut. Kemudian saya lansung koordinasi dengan pihak Polsek Komodo untuk sama-sama melakukan investigasi terhadap masalah ini sambil petugas saya melakukan pembersihan disetiap penampungan agar limbah oli tersebut bisa secepatnya diatasi," ungkapnya.
Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada semua pelanggan PDAM Mbeliling atas ketidaknyamanan ini.
Upik Nur afrianti, bagian Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat menyampaikan, bahwa SPAM Wae Mese tetap melakukan distribusi ke semua pelanggan akan tetapi tidak boleh dikonsumsi secara lansung.
"Kalau air ini masih bisa dilakukan distribusi ke pelanggan akan tetapi sebelum dikonsumsi air harus dimasak dulu untuk mengurangi kadar dari limbah itu," ungkapnya.
Berdasarkan laporan tersebut Kapolsek Komodo, AKP Ivans Drajat, bersama Personil langsung melakukan pemeriksaan dan pengecekan ke lokasi bersama-sama dengan Dirut PDAM Wae Mbeliling.
"Setelah menerima laporan dari Dirut PDAM Mbeliling kami lansung melakukan penyelidikan dengan mengecek sumur, pengecekkan kadar air dan begitu dicek secara lansung air itu memang mengandung limbah Oli," ungkapnya.
AKP Ivans mengatakan pihaknya sementara menyelidiki terkait laporan tersebut dan akan ditindak lanjuti apabila ditemukan bukti bahwa limbah Oli tersebut karena faktor kesengajaan.
"Jika memang ada ditemukan bukti faktor kesengajaan maka kami akan memproses lebih lanjut. Ini dilakukan supaya tidak ada lagi masyarakat ataupun perusahaan yang berbuat demikian karena akan membahayakan orang banyak dan pastinya air baku ini tidak bisa diproduksi oleh SPAM PDAM Wae Mbeliling karena tidak sesuai kadar," jelas Kapolsek Komodo.
Ia juga mengatakan setelah dilakukan pemantauan dilokasi ditemukan adanya aktivitas tambang galian C.
"Dan kalau pemilik tambang galian C itu kami masih selidiki dan pada saat kami memantau lansung dilokasi galian C memang ada aktivitas dan tentunya kami akan tetap melakukan pedalaman lagi terhadap masalah ini, pungkasnya.
Sementara, pegawai lapangan PT Menara Armada Pratama Rafael Angkur mengatakan pihaknya melakukan pengerukan material di sungai Wae Mese hanya untuk kebutuhan perbaikan jalan.
"Kami tidak melakukan pengerukan material untuk kebutuhan perusahaan tetapi kami hanya butuh untuk perbaikan jalan," ungkap Rafael saat ditemui iNewsFlores.id di lokasi penampungan material milik PT Menara Armada Pratama, Jumat (10/3/2023) siang.
Terkait adanya pencemaran limbah Oli di aliran sungai Wae Mese, Rafael menjelaskan pihaknya tidak menjamin kalau limbah Oli tersebut berasal dari PT Menara Armada Pratama.
Kata dia, Wae Mese merupakan daerah aliran sungai cakupan semestinya harus dilakukan penelusuran lebih lanjut.
"Kemarin saya pulang dari Ruteng dan saya melihat di daerah seputaran kampung Culu ada aktivitas perbaikan jembatan dan alat Eksavator itu ada ditengah sungai, mungkin sumber itu dari situ," katanya.
Kemudian, media ini juga berupaya untuk melakukan konfirmasi kepada Direktur Utama PT Menara Armada Pratama Paulus Sumito melalui pesan WhastApp, namun pesan konfirmasi yang disampaikan media ini tidak dibalas walaupun sudah ditandai centang dua.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait