JAKARTA, iNewsFlores.id – PT Pertamina (Persero) kembali melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi per Selasa, 19 Agustus 2025. Kebijakan ini berlaku serentak di seluruh Indonesia, sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang mengatur formula harga dasar jual eceran BBM umum.
Dalam daftar terbaru, harga Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamax Green 95 mengalami penurunan, sementara Dexlite dan Pertamina Dex naik. BBM subsidi seperti Pertalite dan Bio Solar tidak mengalami perubahan.
Harga BBM di Wilayah PBBKB 5 Persen (DKI Jakarta, Jawa, Bali, NTB, NTT)
Pertamax: Rp12.200 per liter (turun dari Rp12.500)
Pertamax Turbo: Rp13.200 per liter (turun dari Rp13.500)
Pertamax Green 95: Rp13.000 per liter (turun dari Rp13.250)
Dexlite: Rp13.850 per liter (naik dari Rp13.320)
Pertamina Dex: Rp14.150 per liter (naik dari Rp13.650)
Khusus di Nusa Tenggara Timur (NTT), selain harga di atas, tersedia juga Bio Solar nonsubsidi dengan harga Rp13.750 per liter.
Harga BBM Subsidi Tetap
Pertalite: Rp10.000 per liter
Bio Solar: Rp6.800 per liter
Harga di Beberapa Wilayah Indonesia
Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Kepulauan Riau
Pertamax Rp12.800 | Pertamax Turbo Rp13.800 | Dexlite Rp14.450 | Pertamina Dex Rp14.750
Kalimantan Selatan
Pertamax Rp12.800 | Pertamax Turbo Rp13.800 | Dexlite Rp14.450 | Pertamina Dex Rp14.750
Sulawesi Utara, Sulsel, Sultra, Sulbar, Sulteng, Gorontalo
Pertamax Rp12.500 | Pertamax Turbo Rp13.500 | Dexlite Rp14.150 | Pertamina Dex Rp14.450
Papua & Papua Barat Daya
Pertamax Rp12.500 | Pertamax Turbo Rp13.500 | Dexlite Rp14.150 | Pertamina Dex Rp14.450
Dampak bagi Masyarakat
Dengan turunnya harga Pertamax dan Pertamax Turbo, masyarakat kelas menengah diharapkan mendapat sedikit keringanan biaya transportasi. Namun, kenaikan harga Dexlite dan Pertamina Dex justru menjadi tantangan bagi sektor logistik dan kendaraan berbahan bakar solar nonsubsidi.
Pertamina menegaskan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan secara berkala mengikuti perkembangan harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait