Borong, iNewsFlores.id - Pesta syukuran komuni di Golo Mangung, Kecamatan Lamba Leda Utara, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) berujung ricuh, Rabu (13/09/2023) malam. Bahkan akibatan kericuhan tersebut, satu orang pria, Alosius Ali (68) tewas dan tiga orang lainnya luka berat.
Kapolsek Lamba Leda, Ipda Aris Ahmad, S.I.Pem melalui Kanit Reskrim Bripka Laurensius Pitang kepada wartawan membenarkan, bahwa peristiwa perkelahian antara dua kelompok tersebut saat acara Syukuran Sambut baru di Wae Paci.
Akibat perkelahian tersebut kata dia, mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Korban tersebut Aloysius Ali (68) berasal dari Wae paci, Desa Golo Mangung, Kecamatan Lamba Leda Utara dan mengalami luka robek di tangan bagian kiri. Sementara untuk korban yang mengalami luka-luka lanjut dia, diantaranya.
Pertama, ELS (35), asal Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda, mengalami luka robek dari dahi sampai pipi sebelah kiri.
“Korban sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa dan dirujuk ke RSUD Ben Mboi dan selanjutnya di rujuk ke RS. Siloam Labuan Bajo,” ungkapnya.
Kemudian yang kedua, PR (66) dengan alamat kampung Waso, Desa Golo Rentung, Kecamatan Lamba Leda.
“Ia mengalami luka robek di tangan kanan, luka robek di punggung kiri dan kanan. Korban sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa,” ujarnya.
Sementara korban yang ketiga yakni, FAA (21) alamat kampung Waso, Desa Golo Rentung.
“Mengalami luka robek pada bahu kiri. Korban sempat dirawat di Puskesmas Benteng Jawa dan dirujuk ke RSUD Ben Mboi,” pungkasnya.
Lanjutnya berdasarkan keterangan dari beberapa saksi, kejadian tersebut bermula ketika saudara ELS (35) bersama teman-teman mendatangi rumah AA (korban) meninggal, untuk mencari Matius Moro anaknya AA.
Tiba di rumah milik AA, mereka hanya bertemu Lusia Lumur dan Avelina Nuni, dan langsung menanyakan Mateus Moro dan menjawab bawah Mateus Moro tidak ada di rumah. Karena tidak ketemu dengan Mateus Moro, kelompok ELS berjalan menuju halaman kampung Wae Paci dan bertemu Petrus Lambung. Saat itu kelompok ELS langsung melakukan pengeroyokan terhadap Petrus Lambung.
Berdasarkan keterangan dari saksi lain, Pius Palu bahwa, AA waktu itu sementata berada di rumahnya Bapak Fransiskus Kahar, dan didatangi oleh Maria Estiana memberitahukan bahwa Petrus Lambung (anak dari Korban) dikeroyok oleh kelompok dari ELS.
Mendengar kejadian tersebut saya Pius Palu bersama Korban AA pergi di tempat acara untuk menemui ELS.
Sesampainya di tempat acara AA pun menanyakan alasan ELS mencarinya.
"kenapa kalian pergi ke saya punya rumah dan mencari saya punya anak an. Matius Moro dan kenapa kalian memukul saya punya anak atas nama Petrus Lambun, dan ELS pun menjawab, Bapak, Saya Kepala Desa Golo Rentung, dan kelompok ELS langsung menyerang dan menganiaya AA ," ujarnya mengutip keterangan saksi Pius Palu.
Sambungnya, peristiwa tersebut terjadi diduga karna mabuk minuman alkohol jenis sopi dan tuak putih ditempat acara sambut baru.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait