Tragis, Satu Keluarga Berjumlah 6 Orang Tewas Akibat Hujan Batu Letusan Gunung Lewotobi

Marten Liwu
Penampakan jenasah satu keluarga di Dusun Goleriang, Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang yang dibungkus dengan terpal berwarna biru/ iNewsFlores.id/Marten Liwu

Flores Timur, iNewsFlores.id -Tragis, satu keluarga yang beranggotakan 6 (enam) orang dari Dusun Goloriang, Desa Klantalo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas setelah bangunan rumah keluarga tersebut terkena hujan batu vulkanik akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-laki pada minggu malam.

Diketahui hingga malam ini  jumlah korban meninggal dunia berjumlah 10 orang akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pada Minggu malam (3/11/2024).

"Mereka meninggal akibat tertimpa hujan batu vulkanik," tutur Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, Senin (4/11/2024).

Dari pantauan iNews id, rumah keluarga yang menjadi korban menyisakan pemandangan pilu, terdapat lubang besar di tengah rumah keluarga yang menjadi korban tewas. Rumah-rumah warga Desa Klantalo serta bangunan sekolah mengalami kerusakan parah dan hancur berantakan.

Suasana duka kian terasa saat jenazah keenam korban ditemukan dan akan dimakamkan hari ini. Tangis pilu pecah dari keluarga yang kehilangan. 

"Bapak, mama kenapa jadi begini. Minta maaf bapak mama" terdengar lirih dari seorang anggota keluarga yang berduka di dekat jenazah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak luas dari letusan ini yang mengguncang 14 desa di tiga kecamatan, dengan lebih dari 10 ribu warga terdampak. Sebanyak enam desa di Kecamatan Wulanggitang, yakni Pululera, Nawokote, Hokeng Jaya, Klantalo, Boru, dan Boru Kedang, serta empat desa di Kecamatan Ile Bura dan empat desa lainnya di Kecamatan Titehena juga terkena dampaknya.

Hingga saat ini, total 2.734 keluarga atau 10.295 jiwa tercatat berada dalam kondisi terdampak, sebagian besar dari mereka tinggal di Kecamatan Wulanggitang. Desa Dulipali dan Desa Lewolaga telah disiapkan sebagai lokasi pengungsian oleh masyarakat dan pemerintah setempat.

"Kami menyiapkan sekolah sebagai tempat pengungsian," ujar Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam pernyataan resminya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network