Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Untuk memastikan situasi aman menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, Polres Mabar gelar Operasi Pekat Turangga tahun 2022 dengan titik sasaran Tempat Hiburan Malam (THM), dan beberapa tempat wisata yang ada di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Teenggara Timur (NTT), Sabtu (10/12/2022) malam.
Operasi Pekat ini dipimpin oleh Kepala Bagian Operasi (Kabag Ops) AKP Roberth M. Bolle, didampingi oleh Kabag Ops Logistik AKP Markus Malik, Kasat Samapta Iptu Lukas Bao Lile, Kasat Binmas Iptu Muhammad Yakin, Kasi Humas Iptu Eka Dharma Yudha, dan Kasi Propam Ipda Nyoman Budiarta.
Kapolres Mabar AKBP Felli Hermanto, melalui Kabag Ops AKP Roberth M. Bolle mengatakan, operasi kali ini yang mejadi sasaran adalah beberapa tempat wisata dan THM di kota Labuan Bajo.
"Ada beberapa lokasi yang mejadi target yaitu tempat wisata Puncak Waringin, Waterfront City Labuan Bajo, dan juga salah satu THM Cleopatra yang ada di Gorontalo," ungkap AKP Roberth.
AKP Roberth mengatakan kegiatan operasi ini, dalam rangka cipta kondisi untuk menciptakan wilayah hukum Polres Mabar yang aman dan Kondusif, dengan sasaran penyakit masyarakat (Pekat) seperti prostitusi, kepemilikan senjata tajam atau senjata api, dam pengguna maupun pengedar narkoba.
Selain itu juga sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di Polsek Astana Anyar terjadi di Wilayah Kabupaten Mabar.
Dari operasi ini sempat terjadi insiden di THM Cleopatra yang terletak di Desa Gorontalo.
Pantauan media saat gelar operasi di THM Cleopatra, tim aparat kepolisian sempat dihalangi oleh salah seorang yang diduga ASN yang bekerja di instansi Kecamatan Komodo.
Sambil mendekati anggota yang sedang bertugas, oknum yang diduga ASN menyampaikan "Jangan masuk ke dalam, saya sudah mabuk, saya sudah minum dari tadi sore," ungkapnya.
Anggota yang sedang bertugas pun tidak menghiraukan penghadangan dari oknum itu, dan tetap masuk kedalam salah satu room yang berada dalam THM tersebut.
Tampak petugas meminta kepada beberapa pelayan untuk mematikan musik, dan selanjutnya petugas pun meminta identitas dari beberapa wanita pemandu lagu.
"Dari hasil razia di Cleopatra tadi petugas tidak menemukan para pekerja dibawah umur," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi terkait salah seorang pejabat publik yang menghalangi petugas, AKP Roberth mengatakan bahwa dirinya tidak mengenal pejabat itu.
"Tadi saya tidak mengenal pejabat itu, karena di lokasi tadi kami semua menyebar untuk mengecek identitas para pekerja disana," pungkasnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni