get app
inews
Aa
Read Next : Kisah Pilu Pasutri di Manggarai Timur Rawat Anak Cacat di Gubuk Reyot

Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Anak Berusia 3 Tahun di Manggarai Timur

Rabu, 01 Februari 2023 | 18:49 WIB
header img
Ilustrasi pelecehan anak dibawah umur. Foto: sindonews.com

Borong, iNewsFlores.id - Kisah pilu dialami oleh anak berusia tiga tahun berinisial GL asal Kecamatan Elar, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) diduga menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan tetangganya berinisial FH. Kabarnya, terduga pelaku FH merupakan mantan anggota DPRD Manggarai Timur.

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis 26 Januari 2023  sekitar pukul 10.30 pagi di rumah terduga pelaku.

Ibu kandung korban, menceritakan kronologi awal mula kasus itu terjadi. Ia mengatakan, terkuaknya kasus dugaan pencabulan saat ia melihat ada aliran  darah segar yang keluar dari area kemaluan saat anaknya buang air kecil sekitar pukul 17.00 WITA. 

Tak hanya itu, ibu GL juga melihat bekas kencing bercampur darah di sekitar dapur yang membuat ibunya menjadi panik. 

"Saya awalnya lihat ada bekas darah di dapur, saya tidak tahu itu darah apa, setelah itu saya dapati anak saya seperti hendak kencing sambil pegang bagian kemaluannya, setelah itu saya lihat dia kencing di celana dan disitu saya lihat ada darah yang keluar, saya langsung panik dan bawa dia ke dokter," kata ibu GL saat ditemui media ini, Rabu 1 Februari 2023.

Setelah dapati anaknya buang air kecil bercampur darah, ibu korban yang panik langsung menggendong buah hatinya untuk dibawa ke dokter. 

Saat dibawa ke dokter, ia mengaku anaknya sudah dalam keadaan demam. Namun saat itu dia masih belum tahu apa yang membuat  anaknya kencing berdarah dan demam. 

"Waktu hendak dibawa ke rumah dokter di sekitar kompleks puskesmas, badan anak saya sudah dalam keadaan demam dan membuat saya tambah panik," tuturnya. 

Saat tiba di dokter, ia dan dokter lalu menanyakan apa yang terjadi pada anaknya. Dia juga menjelaskan jika anaknya sangat ketakutan jika melihat darah. 

Awalnya korban tidak bisa menjawab perihal apa yang ia alami. Namun karena terus dibujuk GL akhirnya mengaku jika ia alami pelecehan dari FH . 

Kepada ibunya dan dokter, GL mengaku jika FH menggunakan tangannya untuk memegang bagian kemaluan lalu memasukkan jari. 

Tak hanya itu, pengakuan GL kepada ibunya juga menyebutkan, setelah melakukan aksinya FH membentak dan mengancam korban untuk tidak memberi tahu kepada ibunya perihal kejadian tersebut.

Selain itu, pelaku juga melarang GL untuk main lagi ke rumah itu. 

Setelah mengetahui apa yang dialami putrinya, ayah dan Ibu GL lalu bergegas ke Ruteng dan mendatangi dokter spesialis anak untuk penanganan lebih lanjut serta mencari tahu lebih lanjut apa yang dialami buah hati mereka. 

Ayah dan ibu GL mengaku, saat pemeriksaan, dokter anak yang menangani putri mereka terkejut melihat kondisi area kemaluan GL. 

Prihatin  dengan  apa yang dialami putri mereka, Ayah dan Ibu GL melaporkan kasus ini ke Polres Manggarai Timur, Minggu 29 Januari 2023.

Ayah GL berharap kasus yang menimpa putri  mereka itu segera mendapatkan penanganan serius dari aparat. Dia berharap Polisi bisa bergerak cepat menangani kasus ini. 

"Saya percaya Polisi bisa bergerak cepat merespon laporan kami. Sebagai orang tua kami hanya bisa mencari keadilan agar pelaku bisa mendapatkan hukuman setimpal, " kata Ayah GL.

Ayah GL juga mengaku, dia dan sang istri sudah memberikan keterangan kepada pihak kepolisian pasca laporan mereka masuk di lembaga tersebut. 

Merasa tidak terima dengan perbuatan pelaku FH, keluarga korban langsung melaporkan kasus yang menimpah putri mereka di Kepolisian Polres Manggarai Timur, pada Minggu 29 Januari 2023 kemarin.

Sementara itu, kepada iNews, Rabu (01/02/2023) sore, Kapolres Manggarai Timur, AKBP I Ketut Widiarta SH.,S.IK.,M.Si, melalui Kasat Reskrim Polres Manggarai Timur, Iptu Jeffry Dwi Nugroho Silaban, S.Tr.K, mengaku pihaknya sudah menerima laporan kasus pencabulan yang menimpa anak tiga tahun asal Elar.

Dijelaskannya, saat ini pihaknya masih tangani kasus tersebut. Dan penyidik telah memeriksa enam orang saksi. Selain itu, kata Jeffry pelaku telah dipanggil dan telah diperiksa, namun pelaku tidak mengakui perbuatanya. 

Sambungnya, terkait hasil visum terhadap korban, saat ini hasil visum belum keluar. Namun menurut dokter ada kemerahan pada area sensitif korban.  

Kata Jeffry, pihaknya berkomitmen untuk usut tuntas kasus tersebut.

"Kasusnya masih dalam tahap penyelidikan. Pasti kita tetap usut. Kalau untuk ditahan pasti kalau alat bukti sudah cukup," tutupnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Berita iNews Flores di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut