Borong, iNewsFlores.id - Sejumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Manggarai Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku gajinya dipotong sebesar Rp 200.000 hingga Rp 700.000 per bulan Maret oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
Salah seorang guru di SMAN 1 Watunggong, Kecamatan Congkar, Susiana, kepada iNews, Sabtu (11/03) mengatakan bahwa, pemotongan itu dilakukan tanpa sepengetahuan guru-guru ASN.
Ia juga mengaku bahwa, puluhan guru ASN di sekolahnya, gajinya dipotong, jumlahnya bervariasi.
Susi mengatakan bahwa, gaji yang ia terima pada bulan Maret ini seharusnya Rp 4.839.100. Namun yang masuk di rekeningnya hanya Rp 4.117.100.
Selain pemotongan gaji, ia mengaku bahwa pada tahun 2023 ini, guru ASN juga tidak mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP).
"Kami bingung, alasan pemotongan gaji itu seperti apa. Karena sejauh ini kami belum mendapatkan pemberitahusn atau klarifikasi dari dinas terkait. Sudah tidak mendapatkan tunjangan profesi pendidik (TPP) gaji kami dipotong lagi."
Ia meminta, agar dinas terkait bisa memberikan klarifikasi secara terbuka terkait dalil pemotongan gaji mereka.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi oleh media ini via pesan WhatsApp dan panggilan pada pukul 13.58, Sabtu (11/03) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Linus Lusi enggan memberikan respon.
Editor : Yoseph Mario Antognoni