Tangkap Ikan Gunakan Kompresor di Perairan Pulau Sebabi, Polres Mabar Amankan Dua Perahu Nelayan

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Kepolisian Resor (Polres) Manggarai Barat (Mabar) melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) berhasil mengamankan dua unit perahu nelayan yang diduga menggunakan alat tangkap kompresor, pada Selasa malam, 18 Februari 2025.
Penangkapan sekitar pukul 23.00 Wita di perairan Pulau Sebabi, Desa Batu Tiga, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat.
Penangkapan dilakukan berdasarkan laporan tindak pidana destructive fishing yang melibatkan alat tangkap ikan ilegal.
KBO Satuan Polairud, Aiptu Daniel Doloksaribu menjelaskan, dua unit perahu motor tersebut sedang melakukan kegiatan penyelaman menggunakan kompresor yang dilengkapi dengan peralatan ilegal untuk menangkap ikan.
Kedua perahu tersebut, yaitu Perahu Motor Putra Pesisir dan Perahu Motor Zahira, masing-masing mengangkut lima dan enam nelayan.
Total ada 11 nelayan yang diamankan bersama dengan barang bukti alat tangkap ilegal.
Menurut Aiptu Daniel, barang bukti yang berhasil diamankan meliputi dua unit kompresor, mesin pengerak kompresor, 11 kacamata selam, sejumlah alat panah, sepatu selam, serta 60 kg ikan campuran hasil tangkapan.
Selain itu, ditemukan juga alat pendukung seperti senter, sarung tangan, dan selang kompresor.
Menurutnya, penangkapan bermula dari informasi mengenai kegiatan destructive fishing yang dilakukan dengan alat tangkap kompresor di sekitar Perairan Pulau Sebabi.
Sekitar pukul 15.00 Wita pada hari yang sama, personel Sat Polairud Polres Manggarai Barat yang dipimpin KBO Sat Polairud melakukan pemantauan di lokasi tersebut.
Pada malam harinya, sekitar pukul 23.00 Wita, dua perahu yang mencurigakan terlihat sedang beroperasi menggunakan alat tangkap kompresor.
Setelah mendekati perahu-perahu tersebut, petugas menemukan 11 nelayan yang sedang melakukan aktivitas penyelaman dan memanah ikan menggunakan alat kompresor.
Selain itu, kedua perahu tersebut juga tidak memiliki dokumen perahu maupun izin penangkapan ikan di perairan Pulau Sebabi.
Setelah pemeriksaan, kata Daniel, dua unit perahu bersama 11 nelayan diamankan dan dibawa ke Pos Sat Polairud untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada pukul 23.20 Wita, personel Sat Polairud Polres Manggarai Barat meminta bantuan dari Ditpolairud Polda NTT untuk mengawal dan menjemput perahu-perahu tersebut menggunakan kapal rubber.
Penyelidikan lebih lanjut dilakukan berdasarkan amanah Pasal 10 ayat (3), Pasal 69 UU RI Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan yang telah diubah dengan UU RI Nomor 45 Tahun 2009, dan Pasal 19 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni