get app
inews
Aa Text
Read Next : Terlibat Balap Liar, 13 Remaja di Labuan Bajo Diamankan Polisi

Heboh Isu Penculikan Anak di Wae Moto Ternyata Hoax! Pria yang Diamankan Warga Diketahui ODGJ

Senin, 13 Oktober 2025 | 17:59 WIB
header img
Himbauan Polres Manggarai Barat untuk tidak terkait isu penculikan anak di Kampung Moto Moto. Foto: iNewsFlores.id/Ist

Labuan Bajo, iNewsFlores.id – Isu penculikan anak yang sempat membuat heboh warga di Kampung Wae Moto, Desa Liang Ndara, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur, dipastikan tidak benar alias hoax.

Fakta sebenarnya, pria yang sempat diamankan warga tersebut bukan pelaku penculikan anak, melainkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berinisial EJ (40), warga Ruteng yang tinggal di Desa Compang Longgo, Kecamatan Komodo.

Kasi Humas Polres Manggarai Barat IPDA Hary Suryana menegaskan, informasi yang beredar luas di media sosial itu tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.

“Informasi dari Polsek Komodo menyebutkan bahwa pria itu bukan pelaku penculikan anak, melainkan ODGJ. Kejadiannya pun bukan di Wae Moto, melainkan di Kampung Pau, Desa Pantar,” ujar IPDA Hary Suryana kepada iNewsFlores.id, Senin (12/10/2025) sore.

Menurutnya, peristiwa itu bermula saat seorang warga Kampung Pau melihat EJ berkeliaran di sekitar hutan sambil membawa tas besar. Warga yang curiga langsung melapor kepada masyarakat lainnya hingga pria itu diamankan ramai-ramai.

“Warga menduga pria itu pelaku penculikan anak yang sedang viral di Manggarai Raya karena membawa tas besar. Padahal, setelah diselidiki, dia ternyata mengalami gangguan kejiwaan,” jelas Hary.

Petugas Bhabinkamtibmas yang mendapat laporan langsung menuju lokasi dan menjemput EJ untuk diamankan ke Mapolsek Komodo. Setelah diperiksa dan dikonfirmasi kepada pihak keluarga, diketahui bahwa EJ pernah merantau ke Kalimantan dan mengalami gangguan mental sekembalinya ke Manggarai.

Kini, EJ telah diserahkan kembali ke keluarganya dan akan dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Meler, Kecamatan Ruteng.

Melalui kejadian ini, IPDA Hary Suryana mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi dari media sosial tanpa konfirmasi resmi dari pihak berwenang.

“Isu penculikan anak di Kampung Pau dan Noa menjadi contoh bagaimana narasi yang salah bisa memicu kepanikan. Kami minta warga bijak bermedia sosial agar tidak menimbulkan keresahan,” tegasnya.

Polres Manggarai Barat juga memastikan akan terus melakukan patroli dan sosialisasi guna menangkal penyebaran informasi palsu yang dapat meresahkan masyarakat.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut