Tanpa Sekolah, Anak-anak Boleng Terancam Putus Mimpi – Yuk, Bantu Bangun Harapan Mereka!

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Di sebuah pulau kecil yang terletak tak jauh dari Taman Nasional Komodo, mimpi puluhan anak untuk mengenyam pendidikan menengah akhirnya mulai terwujud. Pulau Boleng, bagian dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), kini tengah menyongsong harapan baru dengan dimulainya pembangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pertama dan renovasi masjid kampung sebagai pusat kegiatan spiritual dan sosial masyarakat.

Anak-anak Pulau Boleng, wajah penuh harapan akan masa depan

Baca Juga

Kejagung Bongkar Peran Nadiem Makarim dan Deal Rahasia Google dalam Proyek Laptop Rp9,9 Triliun

Selama ini, anak-anak usia 12 tahun di Pulau Boleng harus meninggalkan rumah dan orang tua demi bersekolah di kota, dengan risiko tinggi putus sekolah karena keterbatasan biaya dan fasilitas. Tak sedikit yang akhirnya berhenti bermimpi, lalu kembali menjadi nelayan atau buruh kasar.

Kini, tiga ruang kelas pertama akan dibangun sebagai cikal bakal sekolah mandiri di pulau ini. Proyek ini tak hanya menghadirkan bangunan fisik, tetapi juga menanamkan semangat perubahan yang lebih besar: kesetaraan pendidikan untuk semua anak Indonesia.

Proses awal pembangunan ruang kelas SMP pertama di Pulau Boleng

Baca Juga

Kadis PPO Matim Respon Terkait Polemik Dana Retensi Proyek UKS di Lamba Leda

Pulau Boleng menghadapi banyak tantangan:

-60% anak putus sekolah setelah SD

-Guru-guru tanpa pelatihan formal

Baca Juga

KPK Diminta Usut Dugaan Penyelewengan Dana di Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa

-Bangunan sekolah yang bocor saat hujan

-Akses terbatas ke listrik dan internet

Namun, semangat warga tak pernah padam. Mereka bergotong royong—mengangkat batu, mencampur semen, menyusun bata—demi masa depan anak-anak mereka. Para guru belajar bahasa Inggris secara mandiri, sambil tetap mengajar dan bekerja sampingan. Semua dilakukan demi satu hal: agar anak-anak Boleng tetap bisa belajar dan bermimpi besar tanpa harus meninggalkan kampung halaman.

Baca Juga

Kabar Gembira, Pemda Matim Buka Peluang Beasiswa Jalur Mandiri di Universitas Indonesia

Masyarakat bergotong royong membangun masa depan Pulau Boleng

Dengan dukungan para #OrangBaik dan kolaborasi antara Kitabisa, Insan Bumi Mandiri, Sekolah Indonesia Singapura, dan IVECA, pembangunan ini menjadi awal terbentuknya ekosistem belajar yang berkelanjutan:
Bangunan 3 lantai
Ruang guru dan perpustakaan
Sanitasi berbasis ecobrick
Kurikulum kesehatan dan lingkungan
Pelatihan wirausaha untuk masyarakat

Mari Bersama Hidupkan Mimpi Anak Boleng

Baca Juga

Dorong Peningkatan Kualitas Pendidikan di NTT, Wapres Kunjungi SMAK Bhaktyarsa Maumere

Dukungan Anda berarti membuka pintu masa depan bagi anak-anak yang selama ini terpinggirkan. Sekecil apa pun bantuan, akan menjadi langkah besar untuk pendidikan di pelosok negeri.

Donasi sekarang melalui:
kitabisa.com/campaign/hidupkanmimpianakboleng

Editor : Yoseph Mario Antognoni