get app
inews
Aa Text
Read Next : Krisis BBM di Labuan Bajo Bikin Wisatawan Gagal Berlayar, Pemandu Wisata Protes Keras

Festival Golo Koe 2025: Labuan Bajo Jadi Pusat Ziarah Spiritual dan Pariwisata Dunia

Senin, 18 Agustus 2025 | 13:51 WIB
header img
Attaksi tarian khas Manggarai menghiasi Festival Golo Koe 2025. Foto: iNewsFlores.id/Ist

LABUAN BAJO, iNewsFlores.idFestival Golo Koe “Maria Assumpta” kembali menggema di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Memasuki tahun ke-4 penyelenggaraan, event religi sekaligus budaya ini semakin mendunia dengan ditetapkan sebagai salah satu Top 10 Kharisma Event Nusantara (KEN) 2025 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Diselenggarakan pada 10–15 Agustus 2025, Festival Golo Koe memadukan seni budaya, pameran UMKM, kuliner, pentas seni, hingga karnaval lintas agama, etnis, dan budaya. Perpaduan ini menjadikan festival bukan hanya pesta budaya, melainkan miniatur keindonesiaan yang mempersatukan perbedaan dalam semangat kebhinekaan.

Spirit 3B: Berpartisipasi, Berbudaya, Berkelanjutan

Festival ini lahir dari inisiatif Keuskupan Ruteng sejak 2022, dan tahun ini pertama kali dikelola oleh Keuskupan Labuan Bajo setelah dimekarkan pada 2024. Namun, keduanya tetap berjalan bersama dengan dukungan Pemerintah Daerah Manggarai Barat, BPOLBF, UMKM, komunitas seni budaya, hingga lembaga pendidikan.

Direktur Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Ruteng, RD Dr. Martin Chen, menegaskan bahwa festival ini digelar dengan spirit 3B:

Berpartisipasi, melibatkan masyarakat lokal sebagai pelaku utama pariwisata.

Berbudaya, menegaskan akar budaya Manggarai dan spiritualitas Katolik yang inklusif.

Berkelanjutan, merawat bumi sesuai pesan ensiklik Laudato Si Paus Fransiskus.

“Festival ini bukan sekadar hiburan, tetapi sebuah ziarah bersama menuju pariwisata yang sinodal, di mana semua pihak berjalan bersama dalam persaudaraan,” ujarnya.

Keuskupan Ruteng Hadir dan Berperan Aktif

Tahun ini, Keuskupan Ruteng tetap hadir dengan beragam kontribusi: mulai dari karnaval budaya, pentas seni, pameran UMKM paroki, hingga dukungan teknis dari KOMSOS dan Unika St. Paulus Ruteng. Paroki-paroki seperti St. Mikael Kumba, Benteng Jawa, Colol, dan Katedral Ruteng turut menampilkan kreativitas dan pesan ekologis dalam penampilannya.

Pesan Uskup Siprianus Hormat: Mencintai Ibu Bumi

Dalam Misa puncak di Waterfront City Labuan Bajo, Uskup Ruteng Mgr. Siprianus Hormat menyampaikan homili yang menyentuh ribuan umat. Ia menegaskan bahwa Maria Assumpta adalah “jembatan antara bumi dan surga” sekaligus simbol cinta Allah pada bumi.

“Pesta ini bukan ajakan untuk melayang dari bumi. Ini undangan untuk mencintai bumi dengan cara Allah mencintainya. Labuan Bajo diberi anugerah panorama dan budaya luar biasa. Menghormati Maria berarti menjaga anugerah ini—laut yang biru, bukit hijau, karang hidup, dan manusia yang bermartabat,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahaya keserakahan, perdagangan manusia, eksploitasi alam, hingga pariwisata yang hanya menguntungkan segelintir orang. “Namun karya Allah tidak akan gagal. Melalui Maria dan kita semua, keindahan ini akan terus dijaga,” ujarnya.

Labuan Bajo: Destinasi Pariwisata dan Ziarah Spiritual

Festival Golo Koe menjadi bukti bahwa pewartaan iman dapat berjalan seiring dengan promosi pariwisata. Labuan Bajo kini tidak hanya dikenal sebagai destinasi super premium, tetapi juga ruang perjumpaan rohani yang memperkuat persaudaraan Katolik sekaligus memperkenalkan budaya Flores ke mata dunia.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut