Deputi Nazieb Faizal: Tata Ruang Harus Dukung Kemandirian Pangan untuk Pariwisata Manggarai Barat

Labuan Bajo, iNewsFlores.id – Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah, Agraria, dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan, Nazieb Faizal, menegaskan pentingnya pembangunan pariwisata yang terintegrasi dengan penguatan sektor pangan lokal. Hal itu disampaikan dalam forum diskusi bersama pemerintah daerah dan pemangku kepentingan di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Nazieb menilai, kemajuan pariwisata di Manggarai Barat memang menggembirakan, tetapi belum sepenuhnya ditopang oleh kemandirian pangan daerah.
“Sebenarnya, pariwisata kita ini sudah sangat baik. Tapi kalau kita bicara soal supporting system, kebutuhan dasar manusia seperti makan itu harus jadi perhatian utama. Saya dengar bahkan kebutuhan sederhana seperti sayur dan telur masih banyak didatangkan dari Bali dan Jawa. Ini berarti ada yang perlu kita benahi dari sisi tata ruang dan arah pembangunan,” ujar Nazieb Faizal.
Ia menekankan bahwa tata ruang bukan sekadar soal pengaturan wilayah, melainkan instrumen penting untuk memastikan keterhubungan antara sektor pariwisata dan produksi lokal.
“Kita ingin agar tata ruang bisa mendorong masyarakat Manggarai Barat menjadi bagian dari rantai pasok pariwisata. Jadi bukan hanya destinasi yang kita bangun, tapi juga ekosistem ekonominya,” tegasnya.
Lebih lanjut, Nazieb menjelaskan bahwa pemerintah pusat bersama pemerintah daerah telah menerapkan mekanisme pembagian anggaran pembangunan yang lebih terarah setiap tahun.
“Setiap tahun, kita punya mekanisme pembagian anggaran ke lima sektor prioritas. Dalam pelaksanaannya, kami dibantu oleh UNHAS Asia dan SPASI, yaitu asosiasi pengendara, untuk memastikan program berjalan transparan dan berdampak langsung bagi masyarakat,” jelasnya.
Nazieb berharap sinergi lintas lembaga, akademisi, dan masyarakat sipil dapat memperkuat fondasi pembangunan berkelanjutan di kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Labuan Bajo.
“Kalau pariwisata maju tapi masyarakatnya masih tergantung pada pasokan dari luar daerah, maka kita belum berdaulat secara ekonomi. Karena itu, tata ruang dan perencanaan wilayah ke depan harus menjamin kemandirian pangan sekaligus pemerataan pembangunan,” pungkasnya.
Dengan strategi ini, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi pariwisata di Manggarai Barat tidak hanya berorientasi pada kunjungan wisatawan, tetapi juga memperkuat kesejahteraan masyarakat lokal dan daya tahan ekonomi daerah.
Editor : Yoseph Mario Antognoni