Ruteng, iNewsFlores.id - Polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai melakukan Pulbaket atau pengumpulan bahan dan keterangan terkait kasus dugaan suap sebesar Rp50 juta yang melibatkan Istri Bupati Manggarai, Meldy Hagur Nabit.
Kapolres Manggarai, NTT AKBP Yoce Marten menegaskan hal itu sebagai respons demonstrasi puluhan Aktivis PMKRI Cabang Ruteng pada Senin, 5 September 2022.
Ia mengatakan, pihaknya mulai melakukan Pulbaket setelah mendapatkan informasi dari pemberitaan media massa. Ia menjelaskan, penyidik akan mengurai semua bukti-bukti untuk bisa diproses sesuai mekanisme hukum yang berlaku.
"Ini kan bagian kecil dari deretan kasus tindak pidana korupsi yang ada dalam Pemda Manggarai" ujarnya.
Kapolres Yoce mengakui bahwa, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Manggarai untuk mendalami dugaan keterlibatan para pihak seperti istri Bupati Manggarai Meldy Hagur, Tomi Gunawan alias Tomi Ngocung, Wily Kengkeng Ketua Timses Paket Hery-Hery dan Rio Senta seorang THL (Tenaga Harian Lepas) Dinas PUPR Manggarai.
Dari pantauan wartawan, puluhan aktivis PMKRI Cabang menggelar demostrasi mulai dari Margasiswa PMKRI Ruteng lalu menuju titik aksi unjuk rasa di depan Kampus Unika St Paulus Ruteng. Mereka menggunakan sebuah mobil pick up yang dilengkapi dengan sound sistem dan sebuah pengeras suara.
Para demonstran secara bergantian melakukan orasi mengecam para terduga pelaku kasus dugaan suap sebesar Rp50 juta proyek APBD Manggarai tahun 2022 yang melibatkan istri Bupati Manggarai Meldy Hagur Nabit.
Demonstran kemudian melanjutkan aksinya di depan Polres Manggarai dan menggelar audiens dengan Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten. Selanjutnya, para aktivis PMKRI Ruteng menggelar aksi di depan Kantor Bupati Manggarai dan hendak menemui Bupati Manggarai Hery Nabit namun diterima langsung oleh Wakil Bupati Manggarai Heribertus Ngabut karena Bupati Nabit tidak berada di tempat.
Dalam orasinya, Ketua PMKRI Cabang Ruteng Nardi Nandeng mendesak Polres Manggarai, Kejari Manggarai, dan KPK RI untuk mengusut tuntas dugaan jual beli proyek APBD yang melibatkan istri Bupati Manggarai itu.
"Praktek dugaan suap ini akan berdampak terhadap kualitas proyek di Manggarai. Kontraktor pasti mencari untung lebih jika praktek seperti ini terus terjadi," tegas dia.
Ia menegaskan, pihaknya akan mengerahkan lebih banyak massa jika kasus tersebut tidak diusut secara tuntas oleh aparat penegak hukum. "Kami akan melakukan demonstrasi dengan skala besar jika tidak ditindaklanjuti pengaduan kami hari," tegas dia.
Usai beraudiensi dengan Wakil Bupati Manggarai, para demonstran melanjutkan aksinya di depan Kejaksaan Negeri Manggarai dan langsung menyerahkan pernyataan sikap sekaligus pengaduan secara resmi kasus dugaan suap sebesar Rp50 juta kepada korps Adiyaksa itu.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait