Minim Sarpras Pendidikan Membuat Siswa di NTT KBM di Rumah Warga

Iren Leleng
Kondisi bangunan TRK SDI Wae Ciu dalam keadaan ambruk. Foto: iNewsFlores.id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Idealnya Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pusat memberi perhatian khusus bagi penyelengaraan pendidikan, pembangunan sarana prasaran untuk menghasilkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang efektif dan efisien.

Lain hal yang terjadi di Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga kini minimnya sarana prasarana (sarpras) pendidikan menjadi isu panas untuk selalu dibahas.

Data yang diperoleh iNews, Kamis (5/1/2023), sejumlah bangunan gedung sekolah darurat ambruk akibat diterpa hujan, dan angin kencang selama beberapa hari ini.

Lokasi bangunan yang rusak diantaranya bangunan Tambahan Ruangan Kelas (TRK) di SDI Wae Ciu di Larok,  Desa Satar Kampas, Kecamatan Lamba Leda Utara (Laut).

Camat Lamba Leda Utara, Agus Supratman, mengatakan bahwa bangunan darurat berusia 7 tahun itu membawahi 5 rombongan belajar untuk 54 orang anak didik. Siswa - siswi pada TRK tersebut mengalami gangguan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Saat ini Pemerintah Kecamatan Laut bersama warga Desa Satar Kampas, serta SD induk (SDI Wae Ciu)  sedang berupaya mencari solusi bagi 54 peserta didik agar tetap mengikuti KBM pada tempat alternatif sementara yang disediakan.

"Sementara ini rumah penduduk menjadi tempat alternatif sambil menanti bangunan didirikan kembali.  Solusi ini diambil berkat kesepakatan bersama pihak Kecamatan, Forkopincam,  Desa,  pihak sekolah induk dan komite sekolah," ujar Agus 

"Target persiapan swadaya material warga hingga mendirikan bangunan hanya 10 hari. Meski demikian laporan bangunan sekolah TRK ambruk ini sudah disampaikan ke Kabupaten," tambah Agus.

Untuk diketahui sekolah yang mengalami kerusakan antara lain kursi 42,  meja 35,  rak buku 5, dan papan tulis tripleks 5 lembar. Selain itu,  seng,  balok,  papan dinding dan pintu juga mengalami kerusakan berat.  

Agus juga mencatat, kerugian material bangunan darurat tersebut setelah dihitung, angkanya mencapai Rp. 52.750.000. Jumlah ini pun tidak termasuk swadaya warga dan bantuan pihak pihak yang merasa peduli dengan kondisi bangunan ini.

Hal yang sama juga terjadi di SMP Satap Wela Pandang Kecamatan Elar selatan. Salah seorang guru Jenobius Japa mengatkan, bahwa dua ruangan kelas darurat mengalami kerusakan akibat hujan yang disertai angin kencang pada hari Minggu 1 januari 2023 lalu.

Akibat kejadian ini untuk sementara anak didik harus menunggu hingga bangunan diperbaiki agar bisa melakukan KBM.

Jenobius Japa berharap agar Pemda cepat turun tangan atasi peristiwa ini.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Basilius Teto mengatakan, bahwa untuk SDI Wae Ciu, tim dari dinas sudah turun untuk mengecek lokasi. Selain itu, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD). 

"Tim sudah turun, bahkan kami sudah lapor dengan pihak Bencana alam. Karena ini murni bencana."

Untuk itu SMP Satap Elar Selatan, pada tahun 2023 pihak dinas sudah mengalokasikan  anggaran untuk pembangunan dua ruangan kelas

"Kami sudah anggarkan pembangunan ruangan kelas. Sebentara lagi mau dikerjakan," jelas Basilius.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network