DPR Perindo Peduli: Menghapus Air Mata Dua Balita Terlantar di Manggarai Timur

Iren Leleng
Elmiance DPR Perindo, saat memberikan sumbangan kepada dua balita yang terlantar. Foto: iNewsFlores.id/Iren Leleng

Borong, iNewsFlores.id - Kisah pilu dua balita kakak beradik yang terlantar di Kampung Ngembu, Desa Komba, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, begitu menyayat hati. Ayah mereka hidup dalam keterbatasan, terpasung akibat gangguan jiwa, sementara ibu mereka pergi merantau ke Kalimantan dan tak pernah kembali. Dalam kesendirian, mereka diasuh oleh kakek dan nenek yang sudah renta, berjuang di tengah kemiskinan yang mencekik.

Minggu (6/4/2025), kepedulian datang dari seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Manggarai Timur dari Partai Perindo, Petrus Yohanes Elmiance. Setelah membaca kisah menyedihkan ini di media, ia merasa terpanggil untuk datang dan melihat langsung kondisi mereka. 

“Sebagai wakil rakyat, saya harus hadir untuk mereka. Saya ingin melihat sendiri kehidupan mereka,” kata Elmiance dengan suara bergetar.

Saat tiba di rumah sederhana itu, Elmiance disambut dengan linangan air mata oleh Bibiana Landang, nenek dari dua balita malang tersebut. 

Dengan tangan gemetar, ia menerima bantuan yang dibawa oleh Elmiance, sekarung beras, satu papan telur, pakaian layak pakai, dan kebutuhan pokok lainnya. 

“Saya tidak menyangka ada yang peduli dengan kami. Saya menangis bukan karena sedih, tetapi karena akhirnya ada yang melihat penderitaan kami,” ujarnya dengan suara lirih.

Elmiance terenyuh melihat kondisi dua balita tersebut. Tubuh mungil mereka kurus, mata mereka kosong, seakan sudah terlalu terbiasa dengan penderitaan. 

“Mereka seharusnya tertawa, bermain seperti anak-anak lain, bukan hidup dalam ketidakpastian seperti ini,” kata Elmiance dengan nada penuh iba. 

“Anak-anak ini harus mendapatkan perlindungan. Mungkin, suatu hari nanti, mereka akan tumbuh menjadi pemimpin besar di Manggarai Timur. Tuhan punya rencana bagi mereka.”

Bagi Bibiana, kunjungan ini adalah setitik harapan di tengah keputusasaan. Namun, jauh di lubuk hatinya, ia masih khawatir tentang masa depan cucu-cucunya. “Kami hanya bisa berdoa, semoga masih ada orang-orang baik yang mau membantu,” ucapnya dengan suara lirih, sambil mengusap air mata yang terus mengalir.

Kisah ini adalah pengingat bahwa masih banyak anak-anak di pelosok negeri yang menjalani hidup dalam keterbatasan dan kesepian. Kepedulian, sekecil apa pun, bisa menjadi cahaya bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan kemiskinan dan kehilangan kasih sayang orang tua.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network