Washington Dc, iNewsFlores.id - Situasi Timur Tengah kian memanas, terbaru Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan, militer AS telah menggempur tiga lokasi di Iran. Serangan diduga untuk melumpuhkan program nuklir Iran.
Dilansir dari AP, pejabat AS dan Israel menyatakan bahwa pembom siluman AS dengan bom penembus bunker seberat 13.500 kilogram menggempur dan menghancurkan situs-situs pertahanan tinggi yang terkoneksi dengan program nuklir Iran yang terkubur di bawah tanah.
“Kami telah menyelesaikan serangan kami yang sangat sukses terhadap tiga situs nuklir di Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Isfahan,” kata Trump dalam unggahan media sosial.
“Semua pesawat kini berada di luar wilayah udara Iran. Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat kini dalam perjalanan pulang dengan selamat,” imbuhnya.
Trump mengakui, pembom siluman B-2 digunakan. Namun, dia tidak merinci jenis bom apa yang dijatuhkan.
Bom penembus bunker buatan AS yang dikenal dengan GBU-57 Massive Ordnance Penetrator, menggunakan bobot dan kekuatan kinetik untuk menembus target bawah tanah dan kemudian meledak. Bom ini hanya dapat dijatuhkan oleh pembom siluman B-2 milik AS.
Bom ini membawa hulu ledak konvensional dan diyakini mampu menembus sekitar 61 meter di bawah permukaan sebelum meledak.
Sebelumnya diberitakan, AS dilaporkan mengerahkan dua hingga empat pesawat pengebom siluman B-2 ke Samudera Pasifik.
Fasilitas nuklir Fordow yang berada di dekat Kota Qom, Iran, diketahui berada jauh di bawah gunung dan hanya bom Massive Ordnance Penetrator (MOP) yang dibawa pesawat B-2 mampu menjangkaunya.
Fordow salah satu fasilitas nuklir Iran paling dalam, terletak sekitar 80-90 meter di bawah tanah.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait