Flores Timur, iNewsFlores.id — Ribuan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), mulai mengalami krisis pangan. Para pengungsi yang berada di sejumlah tenda darurat kini kesulitan mendapatkan makanan pokok dan lauk pauk, menyusul terbatasnya bantuan logistik dari pemerintah daerah.
Salah satu pengungsi asal Desa Hoken Jaya, Agatah, mengungkapkan bahwa mereka terpaksa memasak sendiri dan membeli beras untuk kebutuhan makan bersama. Dalam satu tenda yang dihuni sekitar 40 jiwa, kebutuhan pokok semakin sulit dipenuhi.
“Kami sudah mulai sulit dapat beras dan lauk. Kadang harus patungan untuk beli beras supaya bisa masak dan makan ramai-ramai di tenda,” ujar Agatah. Ia pun berharap Pemda Flores Timur segera turun tangan membantu para pengungsi yang kini hidup dalam keterbatasan.
Tercatat sebanyak 5.000 jiwa mengungsi akibat meningkatnya aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki. Mereka tersebar di tiga lokasi tenda pengungsian, yakni di Bokang, Konga, dan Kobasoma, serta satu lokasi hunian sementara.
Sementara itu, status Gunung Lewotobi Laki-laki masih berada pada Level IV atau "Awas". Warga diimbau menjauh dari radius 7 kilometer dari kawah gunung. Meski demikian, masih ada sebagian warga yang nekat kembali ke rumah mereka di zona merah demi mengurus harta benda dan ternak.
Aktivitas gunung hingga kini masih tinggi, dengan potensi letusan susulan yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait
