Flores Timur, iNewsFlores.id – Aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki kembali menunjukkan peningkatan signifikan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Flores Timur mengimbau warga di enam desa zona rawan bencana untuk kembali ke lokasi pengungsian guna mengantisipasi potensi erupsi.
Enam desa yang terdampak meliputi Nawokote, Hokeng Jaya, Dulipali, Nobo, Klatanlo, serta sebagian wilayah Desa Boru. Imbauan tersebut disampaikan menyusul laporan dari Badan Geologi yang mencatat masih tingginya potensi erupsi eksplosif dari gunung bertipe strato tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredy Moat Aeng, menyatakan bahwa pihaknya telah menyurati para kepala desa agar menyampaikan informasi ini langsung kepada warga.
“Data deformasi menunjukkan peningkatan tekanan magmatik serta suplai magma baru. Ini menandakan ancaman erupsi masih tinggi,” ungkap Fredy.
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan imbauan agar masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer dari kawah aktif. PVMBG juga memperluas larangan aktivitas pada sektor barat daya hingga timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.
Ancaman yang mungkin terjadi sewaktu-waktu tidak hanya berupa lontaran material pijar dan hujan abu vulkanik, tetapi juga bencana sekunder berupa banjir lahar hujan. Jika hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan gunung, material vulkanik yang terbawa aliran sungai berisiko menghantam pemukiman warga di daerah bawah. Beberapa wilayah rawan aliran lahar antara lain Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawokote.
Untuk mengurangi dampak kesehatan akibat paparan abu vulkanik, masyarakat diimbau menggunakan masker atau pelindung wajah, terutama anak-anak, lansia, dan penderita gangguan pernapasan.
PVMBG juga menekankan agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.
"Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan para pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 km dan sektoral barat daya–timur laut sejauh 7 km dari pusat erupsi," bunyi imbauan resmi PVMBG.
Pemerintah Kabupaten Flores Timur melalui BPBD terus berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Api di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, serta PVMBG di Bandung, untuk memantau perkembangan aktivitas vulkanik secara ilmiah dan terukur.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait