Pesan BPIP dan DPR Jangan Biarkan Pancasila Berhenti di Buku, Harus Hidup di Kehidupan Sehari-hari

Yoseph Mario Antognoni
Kegiatan penguatan relawan kebajikan Pancasila bagi masyarakat di Labuan Bajo Sabtu 11 Oktober 2025. Foto: iNewsFlores.id/Mario

Labuan Bajo, iNewsFlores.id – Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus menggelorakan semangat kebangsaan dengan menggelar kegiatan Penguatan Relawan Kebajikan Pancasila di Aula Arnoldus Jansen Loyola, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur, Sabtu (11/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Pengendalian Ideologi Pancasila BPIP, Mukhammad Fahrurozi, serta Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Komisi XIII, Andreas Hugo Pareira. Ratusan masyarakat dari berbagai elemen hadir antusias mengikuti kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Mukhammad Fahrurozi menegaskan pentingnya mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan, keberadaan BPIP merupakan jawaban atas kebutuhan bangsa untuk terus membina, memperkuat, dan menghidupkan nilai-nilai Pancasila di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan ideologis masa kini.

“Pancasila tidak boleh hanya berhenti sebagai teori, tetapi harus menjadi panduan nyata dalam bersikap dan bertindak sebagai warga negara,” tegas Fahrurozi.

Sementara itu, Andreas Hugo Pareira menyampaikan bahwa Komisi XIII DPR RI sebagai mitra kerja BPIP memiliki tanggung jawab moral untuk memperkuat gerakan kebajikan Pancasila di seluruh daerah, termasuk di Manggarai Barat.

“Ibarat rumah, Pancasila adalah dasarnya. Kalau dasar tidak kuat, rumah itu bisa roboh. Karena itu, nilai-nilai Pancasila harus terus dirawat dan diperkokoh,” ujar Andreas.

Politisi senior PDI Perjuangan itu juga mengingatkan tentang perjalanan panjang pembinaan ideologi Pancasila di Indonesia. Ia menyinggung keberadaan BP7 di era Orde Baru yang dulu berperan menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui program P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).

Namun, kata Andreas, lembaga itu sempat dihapus pada masa reformasi karena dianggap terlalu indoktrinatif. Seiring waktu, muncul berbagai tantangan baru seperti meningkatnya intoleransi, radikalisme, hingga ancaman terhadap keutuhan NKRI.

“Itulah sebabnya pemerintah bersama DPR melihat perlunya membentuk kembali lembaga yang fokus menyebarkan nilai-nilai Pancasila, yaitu BPIP,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat gerakan moral dan sosial di tengah masyarakat berbasis pada nilai-nilai kebajikan Pancasila — gotong royong, keadilan, toleransi, dan cinta tanah air.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network