Labuan Bajo, iNewsFlores.id – Tragedi tenggelamnya kapal wisata KM Putri Sakinah di Perairan Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, kini menjadi sorotan dunia. Salah satu korban yang hingga saat ini masih dinyatakan hilang adalah Martin Carreras Fernando, pelatih Valencia CF Femenino B, klub elite LaLiga Spanyol.
Insiden memilukan ini tidak hanya mengguncang Indonesia, tetapi juga meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola internasional.
Kabar hilangnya Fernando dikonfirmasi langsung oleh Valencia CF melalui pernyataan resmi yang diunggah di akun media sosial klub. Dalam pernyataannya, klub berjuluk Los Che itu menyampaikan duka cita mendalam atas tragedi kecelakaan kapal wisata di Indonesia yang menimpa salah satu staf kepelatihannya beserta keluarganya.
“Di saat yang sangat sulit ini, Valencia CF menyampaikan belasungkawa terdalam serta dukungan penuh kepada keluarga, sahabat, dan seluruh keluarga besar Valencia CF,” tulis pihak klub.
ISTRI DAN ANAK SELAMAT, SUASANA HARU PECAH DI LABUAN BAJO
Di tengah kabar duka tersebut, secercah harapan masih tersisa. Andrea Ortuno, istri Fernando, bersama putri mereka yang berusia tujuh tahun, berhasil selamat dari tragedi maut itu. Keduanya termasuk dalam tujuh orang yang berhasil dievakuasi hidup dari total 11 penumpang di atas KM Putri Sakinah.
Suasana haru menyelimuti Pelabuhan Marina Labuan Bajo pada Minggu (28/12/2025) pagi, saat Andrea dan putrinya bertemu dengan kerabat yang baru tiba dari luar daerah. Tangis pecah saat keluarga saling berpelukan, di tengah ketidakpastian nasib Fernando dan tiga anaknya yang masih hilang di perairan Pulau Padar.
KRONOLOGI TENGGELAMNYA KM PUTRI SAKINAH
KM Putri Sakinah dilaporkan bertolak dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar pada Jumat malam (26/12/2025) sekitar pukul 20.00 WITA untuk melanjutkan agenda wisata. Namun, sekitar 30 menit perjalanan, kapal mengalami mati mesin di tengah laut.
Kondisi cuaca buruk, gelombang tinggi, dan arus kuat memperparah situasi. Kapal akhirnya tidak mampu bertahan dan tenggelam sekitar pukul 20.30 WITA di perairan utara Pulau Padar.
Dalam insiden tersebut, proses penyelamatan dilakukan secara kolaboratif. Tiga penumpang berhasil diselamatkan oleh Kapal Nepton, sementara empat lainnya dievakuasi oleh Tim SAR Gabungan menggunakan RIB Pos SAR Manggarai Barat.
PENCARIAN MASIH BERLANGSUNG, SAR TEMUKAN PUING KAPAL
Operasi pencarian korban memasuki hari kedua pada Sabtu (27/12/2025). Tim SAR Gabungan mulai menemukan tanda-tanda keberadaan kapal berupa serpihan bodi kapal, tabung gas, serta bagian kamar nahkoda KM Putri Sakinah.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere, Fathur Rahman, selaku SAR Mission Coordinator (SMC), mengatakan seluruh temuan berada dalam radius lima nautical mile dari lokasi kejadian.
“Kami menemukan puing kapal dan body kamar nahkoda pada pukul 12.35 WITA. Operasi berlangsung dalam kondisi yang tidak mudah, dengan gelombang mencapai 1,5 meter serta arus laut yang cukup kuat,” ujar Fathur.
Hingga Minggu (28/12/2025), empat WNA Spanyol yang masih dalam pencarian adalah:
Martin Carreras Fernando (ayah)
Martin Garcia Mateo (anak laki-laki)
Martines Ortuno Maria Lia (anak perempuan)
Martines Ortuno Enriquejavier (anak laki-laki)
Ketiga anak Fernando diketahui masing-masing berusia 8, 9, dan 12 tahun.
KELUARGA KORBAN APRESIASI PEMERINTAH INDONESIA
Salah satu anggota keluarga korban, Alvaro, membenarkan status Fernando sebagai pelatih Valencia CF dan menyampaikan apresiasi atas upaya maksimal yang dilakukan pemerintah Indonesia dan Tim SAR Gabungan.
“Kami sangat berterima kasih atas kerja keras tim SAR dan seluruh pihak yang terlibat. Kami berharap mereka segera ditemukan agar bisa dibawa pulang ke Spanyol,” ujar Alvaro dengan penuh harap.
OPERASI SAR DILANJUTKAN
Tim SAR Gabungan memastikan operasi pencarian akan terus dilanjutkan dengan mengerahkan berbagai unsur laut, meski kondisi cuaca di kawasan Taman Nasional Komodo masih fluktuatif.
Tragedi KM Putri Sakinah kini meninggalkan luka mendalam—tidak hanya bagi keluarga korban dan masyarakat Indonesia, tetapi juga bagi dunia sepak bola internasional yang kehilangan sosok pelatih berdedikasi dalam sebuah perjalanan wisata yang berujung petaka.
Editor : Yoseph Mario Antognoni
Artikel Terkait
