Maumere, iNewsFlores.id - Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo membatalkan keikutsertaannya pada kegiatan vaksinasi di Desa Parumaan, Kecamatan Alok Timur, Sabtu (23/7/2022).
Ia tidak ikut karena diduga karena Rutan Maumere dan Badan Intelijen Daerah (Binda) Kabupaten Sikka sebagai penyelenggara kegiatan tidak menyediakan dana akomodasi.
Kegiatan vaksinasi itu sendiri merupakan kolaborasi antara Rutan Kelas II Maumere dan Badan Intelijen Daerah (Binda) Kabupaten Sikka.
Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Setda Sikka Polikarpus Manase yang dihubungi, Selasa (27/7), membantah hal ini.
Dia beralasan Bupati Sikka tidak jadi berangkat karena pada hari itu harus membuka kegiatan Musyawarah Korpri di Kantor Bupati Sikka.
“Bupati kemudian mendisposisikan Kabag Hukum untuk hadir mewakili Bupati,” jelas mantan Camat Doreng itu.
Kepala Rutan Maumere Antonius Semuki kepada wartawan, Selasa (27/7) malam, menyampaikan kegiatan vaksinasi dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Dharma Karya Dhika ke-77 Tahun 2022.
Kegiatan ini juga antara lain untuk menindaklanjuti instruksi Kementerian Hukum dan HAM agar melayani vaksinasi bagi masyarakat di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan terluar).
Dia menjelaskan terkait kegiatan ini pihaknya juga menyampaikan surat kepada Forkopimda dengan harapan jajaran pemimpin di daerah itu bisa ikut terlibat.
Menindaklanjuti surat tersebut, Kabag Prokopim Polikarpus Manase bersama Kabag Hukum Setda Sikka Herpianus Nong Lalang menemui Kepala Rutan pada Jumat (22/7).
Dua pejabat ini menyampaikan kesediaan Bupati Sikka untuk hadir pada kegiatan vaksinasi.
Karena Bupati Sikka siap hadir, Polikarpus Manase lalu meminta dukungan dana sebesar Rp5 juta untuk digunakan sebagai akomodasi Bupati Sikka.
Dana akomodasi dimaksud untuk biaya kapal milik Lanal Maumere, demi menjaga keamanan dan keselamatan Bupati Sikka.
Personel Binda Sikka sempat menghubungi Danlanal Maumere. Namun karena yang bersangkutan sedang berada di luar daerah, dia diarahkan bertemu Palaksa Lanal Maumere.
Personel Binda Sikka sempat mengajak Kabag Prokopim dan Kabag Hukum bertemu Palaksa Lanal, namun kedua pejabat ini berkeberatan.
Kepala Rutan Maumere menjelaskan bahwa seluruh kegiatan vaksinasi dibiayai secara swadaya oleh pegawai Rutan Maumere. Dana yang terkumpul sebesar Rp6 juta.
“Saya sampaikan, ini kegiatan kemanusiaan, dan biayanya swadaya. Yang terkumpul Rp6 juta, kalau kasih Bupati Rp5 juta, praktis kegiatan tidak bisa kami laksanakan,” jelas Antonius Semuki kepada sejumlah wartawan.
Karena Kepala Rutan Maumere dan anggota Binda Sikka tidak dapat menyanggupi permintaan dana akomodasi, akhirnya Kabag Prokopim dan Kabag Hukum pamit pulang.
Setengah jam kemudian, Kabag Hukum kembali menemui Kepala Rutan Maumere.
Herpianus Nong Lalang menyampaikan bahwa Bupati Sikka memutuskan untuk tidak menghadiri pelaksanaan vaksinasi di Parumaan. Karena tidak mendapat uang akomodasi tersebut.
Kabag Prokopim Polikarpus Manase membantah terkait informasi dirinya meminta dana akomodasi sebesar Rp5 juta bagi Bupati Sikka. Dia mati-matian menyebut informasi tersebut tidak benar.
“Tidak benar itu,” jawab dia melalui pesan WhatsApp, Selasa (27/7) sekitar pukul 14.11 Wita.
Kepala Rutan Maumere memastikan bahwa Kabag Prokopim yang menyampaikan permintaan dana akomodasi bagi Bupati Sikka.
“Kabag Humas (Prokopim, Red) yang minta. Ada saksi ko waktu itu yang mendengar,” tegas dia.
Belakangan, setelah membantah dirinya yang meminta dana akomodasi, diketahui Kabag Prokopim Polikarpus Manase mendatangi Kantor Rutan Maumere, sekitar pukul 15.00 Wita. Kepala Rutan Maumere membenarkan hal ini.
Kepada Kepala Rutan Maumere, Polikarpus Manase mengaku salah dan meminta maaf. Kepala Rutan Maumere menyampaikan sebaiknya meminta maaf melalui media massa.
“Dia sampaikan minta maaf, karena katanya sebagai manusia dia juga bisa salah,” terang Kepala Rutan Maumere.
Permintaan dana akomodasi sebesar Rp5 juta bagi Bupati Sikka, hingga kini masih menjadi misteri.
Editor : Yoseph Mario Antognoni