Borong, iNwesFlores.id - Eksotis yang ditawarkan Manggarai Timur, tak cukup hanya dengan destinasi wisata pantai dan gunung, agrowisata, melainkan masih banyak destinasi wisata lainnya.
Salah satunya adalah gua "Watu Niki" atau yang sering juga disebut gua berlantai dua.
Gua tersebut diketahui terletak di desa Satar Nawang, Watunggong, Kecamatan Congkar, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Gua Niki, masyarakat setempat kerap menyebutnya, Watu Niki. Watu/Liang (gua) dan Niki (Kelelawar).
Warga setempat mengaku di Gua Niki tempat bersarang kelelawar sejak dahulu kala.
Penelusuran media ini, pada 2021 lalu, Pengakuan warga itu memang benar. Media ini menyaksikan ada begitu banyak kelelawar di dalamnya.
Selain itu, gua ini memiliki ruang yang sangat besar. Dalam satu gua, memiliki dua lantai. Luas Gua Niki di lantai pertama berkisar 20×20 meter dan memiliki ketinggian sekitar 17 meter.
Selain lain memiliki dua lantai, di dalam gua Watu Niki terlihat adanya mata air yang menyerupai kolam kecil dan juga ratusan sarang kelelawar yang akan membuat para pengunjungnya tampak enggan untuk meninggalkan gua Witu Niki tersebut. Bahkan, tanpa dipoles pun gua Witu Niki sudah terlihat sangat indah dan cukup menarik simpatik para pengunjungnya.
Selain itu, pada lantai atas gua tersebut, terlihat air terjun serta kolam yang berukuran kecil yang dikelilingi bebatuan. Sementara itu, pada lantai bawah terdapat ratusan sarang kelelawar dan juga keadaannya tampak sedikit gelap. Karena itu, para pengunjungnya pun diwajibkan untuk menggunakan penerang, seperti senter ataupun alat penerang lainnya.
Tidak hanya itu, untuk menuju ke lantai bawah, pengunjungnya pun mesti ekstra berhati-hati karena terdapat beberapa batuan yang tampak sedikit licin.
Meski demikian, yang pastinya bahwa para pengunjungnya akan dihibur oleh ratusan kelelawar yang tampak berterbangan di pekarangan dengan suaranya yang begitu tampak nyaring.
Gua Witu Niki dijamin tidak akan mengecewakan hati para pengunjung. Selain karena jarak tempuhnya yang hanya membutuhkan waktu 6 menit, akses masuknya pun tampak sangat mudah. Hanya saja, para pengunjungnya memang diwajibkan untuk berjalan kaki ketika sampai di jalur Watunggong.
Geradus Naji, warga setempat, yang juga mantan Kepala Desa Satar Nawang, ,menjelaskan, gua Watu Niki merupakan salah satu aset yang dimiliki oleh desa setempat yang direncanakan akan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Satar Nawang.
"Aset ini memang direncanakan akan dikelola oleh desa. Namun demikian, pandemi covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini hingga memberi dampak yang cukup parah membuat semangat pihak BUMDES agak redup dalam mengelolah aset wisata yang sudah ada tersebut," ungkap Geradus Naji.
Lebih Lanjut, Geradus Naji mengatakan, sebagai penerapan desa wisata maka aset wisata alam yang sudah ada wajar dikelolah.
"Aset wisata ini memang pernah direkomendasikan ke Dinas Pariwisata Manggarai Timur. Namun demikian, hingga saat ini belum ada respon. Dan itu terjadi mungkin karena situasi covid-19," lanjut Geradus Naji.
Editor : Yoseph Mario Antognoni