Ruteng, iNewsFlores.id Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Lambertus Paput memerintahkan kontraktor untuk kerja ulang proyek telford di Lingko Ntemu, Mbeang Ledas, Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong.
Berdasarkan data yang diperoleh iNewsFlores.id bahwa, kontraktor hanya mengerjakan sepanjang 200 meter saja. Padahal, total volume pekerjaan telford ini sepanjang 450 meter sesuai dokumen kontrak.
Kadis Lambertus mengaku, setelah mendapat informasi dari awak media, dirinya langsung memanggil kontraktor proyek tersebut. Menurut dia pengerjaan sekarang untuk mempermudah mobilisasi material saja.
"Intinya saya perintahkan batu-batu itu harus ditanam, diikat dan digilas,” ujar kadis Lambertus kepada wartawan di ruang kerjanya Rabu (28/9/2022).
Kadis Lambertus menjelaskan, pelaksana proyek tersebut bukan tangan kedua atau kontraktor yang membeli dari kontraktor lain. Tim teknis kata dia, termasuk PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) sudah turun ke lokasi untuk mengecek langsung kondisi telford tersebut.
Prinsipnya, lanjut dia, temuan teman-teman media sangat membantu untuk memudahkan pengawasan terhadap mutu pekerjaan. Untuk 200-an meter yang sudah dikerjakan tersebut, harus kerja ulang bila tidak sesuai dokumen kontrak.
"Daripada dia (kontraktor) tekor lebih banyak ya lebih baik perbaiki memang dan 200 meter sisanya kerja yang baik,” imbuh dia.
Proyek tersebut, kata Lambertus, merupakan satu dari sekian paket PL (penunjukkan langsung) tahun anggaran 2022. Namun dirinya tidak mengetahui nama perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut.
“Saya tidak bisa hafal satu-satu nama CV-nya kaka. Tapi kontraktornya sudah saya panggil. Anggarannya tidak sampai Rp200 juta ya. Kemudian papan proyek sudah disiapkan untuk dipasang di lokasi,” lanjutnya.
“Praktik jual proyek dengan fee tertentu kepada pihak lain memang susah diputuskan. Tapi untuk proyek ini saya pastikan bukan beli dari orang lain,” tutupnya.
Pantauan awak media, Rabu (28/9/2022), tampak sebagian pasangan batu yang disusun terlihat sudah terangkat ke permukaan. Sebab batu-batu itu tidak ditanam secara rapi, tetapi hanya disusun bahkan ditaruh begitu saja ke permukaan jalan.
Padahal, telford jika jalan yang terbuat dari batu pecahan, maka ditanam dengan sisi lancip di atas, kemudian ditutup batu-batu yang lebih kecil untuk dikunci. Di lokasi juga tidak ditemukan papan informasi proyek, sehingga tidak diketahui pagu anggaran dan berapa lama kontrak pekerjaan tersebut.
Editor : Yoseph Mario Antognoni