get app
inews
Aa Text
Read Next : Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Semakin Parah, Petani Terancam Gagal Panen

Pembukaan Jalan Tani di Lembor Selatan Dinilai Merugikan Masyarakat dan Tidak Diketahui Anggarannya

Sabtu, 04 Maret 2023 | 18:41 WIB
header img
Aktivitas pembukaan jalan tani di Desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai, NTT. Foto: iNewsFlores.id/ Siprianus Robi

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Pembukaan jalan tani di Desa Surunumbeng, Kecamatan Lembor Selatan, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai sangat merugikan masyarakat.

Pelaksanaan proyek pembukaan jalan tani program dari Pemerintah Desa Surunumbeng tersebut mengorbankan padi para petani yang hampir panen.

Salah seorang masyarakat Desa Surunumbeng yang meminta namanya tidak disebut menyampaikan pelaksanaan eksekusi pembukaan jalan tani tersebut menilai pemerintah desa tidak bijaksana dan hati nurani.

"Pelaksanan eksekusi pembukaan jalan baru di desa kami ini sangat merugikan kami dan kami anggap bahwa Pemerintah Desa Surunumbeng ini juga tidak bijaksana, dan tidak pakai hati nurani dalam eksekusi program," ungkap sumber itu kepada iNewsFlores.id, Jumat (3/3/2023).

Sumber itu juga mengatakan bahwa masyarakat tetap mendukung semua program dari pemerintah desa untuk membangun jalan, tetapi perlu juga ada pertimbangan lain.

"Kami tetap mendukung setiap program dari pemerintah desa tetapi harus mempertimbangkan dampak terhadap masyarakat," ungkapnya.

Ia menjelaskan sebelumnya masyarakat sudah sepakat dengan Pemerintah Desa Surunumbeng untuk membangun jalan tersebut tetapi belum ada kejelasan terhadap pelaksanaannya. 

"Kalau seandainya pemerintah desa melakukan sosialisasi awal terhadap pembukaan jalan itu pasti kami usulkan untuk dikerjakan setelah panen, tetapi pemerintah desa ini hanya ikut kemauan mereka saja tidak mempertimbangkan kerugian bagi kami. Jujur kami sangat kecewa sekali," ucapnya.

Ia juga menduga ada kejanggalan dalam pelaksanaan pembukaan jalan tersebut karena tidak sesuai regulasi yang ada, dimana pemerintah desa mestinya harus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait anggarannya.

"Kami juga tidak tahu anggarannya berapa ini proyek soalnya tidak ada sosialisasi awal dan juga papan informasinya juga tidak ada," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Surunumbeng, Siprianus Angelo tidak merespon saat dikonfirmasi melalui pesan WhastApp, walaupun pesan konfirmasi yang disampaikan media ini  sudah dibaca dengan tanda centang biru.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut