Logam menjelaskan tujuan dilakukan aksi ini adalah supaya pemerintah pusat tidak tutup mata dalam menyikapi persoalan ini, apalagi dalam waktu dekat Labuan Bajo akan menggelar event yang melibatkan beberapa negara yang bergabung dalam ASEAN.
"Dan rencana aksi demonstrasinya itu akan dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 sampai dengan hari Rabu tanggal 19 April 2023. Aksi ini pun terus akan lakukan sampai PT WIKA membayar semua hak dari para pekerja bahkan sampai pada saat pegelaran KTT ASEAN sehingga semua kepal negara yang hadir bisa melihat potret buruk yang terjadi di Indonesia sehingga semua kesan yang hight class diluar padahal dalam negeri masih menimbulkan banyak persoalan," jelasnya.
Ia pun meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Jokowi untuk menyikapi serius persoalan. Karena jangan sampai persoalan ini nanti bisa memantik perhatian negara-negara yang hadir dalam kegiatan event KTT ASEAN yang akan dilaksanakan pada bulan Mei mendatang.
Even Jehadun salah seorang yang bekerja pada PT JH Group mengaku hingga saat ini belum menerima gaji karena tindakan dari PT WIKA yang tidak membayar material yang disuplai oleh perusahannya.
"Sampai saat ini kami belum terima gaji, karena ulah dari PT WIKA ini yang tidak membayar material yang perusahaan tempat saya bekerja belum dibayarkan," ungkapnya.
"Yang menyedihkan itu, istri dan anak saya selalu bertanya tetapi saya selalu beralasan uang kami belum dicair," ungkapnya.
Even mengharap perhatian dari Presiden Jokowi untuk memperhatikan hak dari para pekerja yang telah menguras keringat dalam mengerjakan proyek tersebut.
Sementara Manajer Projek PT Wijaya Karya Teguh Agung Lukmawan tidak merespon konfirmasi yang dilakukan oleh media ini melalui pesan WhastApp walaupun pesan konfirmasi yang disampaikan oleh media ini sudah dibaca dengan tanda centang biru.
Editor : Yoseph Mario Antognoni