get app
inews
Aa Text
Read Next : Masyarakat Adat Boru- Flotim Bangun Rumah Adat, Simbol Persatuan dan Kesatuan

Sil Hadir: Tarian Caci sebagai Simbol Sportifitas dan Pelajaran Budaya Politik yang Beretika

Senin, 28 Agustus 2023 | 22:35 WIB
header img
Calon anggota DPRD Provinsi NTT, Silvanus Hadir, saat pose bersama pemain caci di kampung Deru Desa Compang Deru Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur (Matim).
Borong, iNewsFlores.id - Tarian caci  mengandung makna simbolis yang melambangkan kejantanan, keramaian, kemegahan dan sportifitas. “Ca” berarti satu dan “Ci” berarti Uji sehingga bermakna uji satu lawan satu. Jadi di dalam berpolitik juga sama, ketika berkompetisi harus selalu menjunjung spotifitas, dan beretika, karena itu harus dirawat dengan baik. Pesan itu disampaikan itu ia sampaikan saat hadir tarian caci di Deru Desa Compang Deru Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur (Matim) pada Sabtu (26/8/2023).
 
Kata Sil, pergelaran caci tidak sekadar menjaga budaya semata, tetapi juga mengajarkan bermasyarakat yang baik, dan selalu menjunjung spottifitas.
 
"Budaya itu sendiri, budaya Manggarai, kebudayaan tempat kita lahir, bertumbuh besar dan bereksistensi dalam taman NKRI bersama kebudayaan lainnya," kata calon DPRD Provinsi itu.
 
"Mengapa? karena caci dalam satu bukan pukulan, tetapi gelar-budaya-tarian-adu ketangguhan-emosional-fashion yang saling terikat satu sama lain," sambung politisi Partai Perindo itu.
 
Kata dia caci banyak memberikan inspirasi mengenai kesetiakawanan, ketangguhan, ketahanan dan pelajaran etik dalam menghadapi kesukaan atau bencana. Itu bisa dalam rupa pukulan larik dan suka-duka yang ditimbulkannya.
 
Ia juga mengatakan, sebagaimana pada caci, kesatria, kesetiaan, ketangguhan dan etika terbukti telah dan pasti akan senantiasa diuji ke depan pada setiap persimpangan kehidupan bersama sebagai satu kawanan budaya.
 
"Itu tugas kita bersama sebagai anak kandung kebudayaan dan terutama tugas generasi kalian sebagai penerus masa depan budaya manggarai," ujarnya.
 
Kepada sejumlah anak muda pemain caci dari Rangat, Desa Welu Kecamatan Cibal Kabupaten Manggarai, Sil berharap agar bisa bertanggung jawab terhadap adat, lebih khusus tentang keberadaan tarian caci.
 
Menurut pensiun Pegawai Negeri Sipil (PNS) itu tarian caci merupakan penggabungan dari empat unsur utama yaitu seni, permainan, pertarungan, dan sastra. ‎Selain sebagai suguhan kepada tamu kehormatan, tarian ini biasanya dimainkan sebagai wujud rasa syukur saat musim panen tiba, ritual tahun baru, dan upacara pembukaan lahan.
 
"Ini adalah tari Caci. Tari ini memiliki banyak unsur, mulai dari seni, permainan, pertarungan dan ada nilai-nilai sastra yang dibawakan dalam nyanyiannya," ujar Sil Hadir yang juga keturunan tua adat kampung Deru.
 
Kata dia tarian ini dimainkan oleh sepasang pria atau lebih yang saling bertarung dengan senjata berupa cambuk (pecut) dan perisai (tameng). ‎Penari yang bersenjatakan pecut bertindak sebagai penyerang atau disebut paki. Sedangkan yang menggunakan tameng adalah pihak yang bertahan atau tang.
 
"Material yang dibawakan, ada tameng yang terbuat dari kulit kerbau yang dikeringkan. Demikian juga dengan pecut yang terbuat kulit kerbau yang dikeringkan," tutupnya.
 
Diketahui Silvanus Hadir, bakal calon anggota DPRD Provinsi NTT, Dapil 4, Manggarai, Manggarai Timur, dan Manggarai Barat, melalui Partai Perindo No urut 2.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut