get app
inews
Aa Read Next : Hendak Mencari Madu, Seorang Warga Digigit Komodo di Pulau Rinca

Tidak Ada Pembatas antara Kampung dan Habitat Komodo, Muhaimin Digigit Komodo

Selasa, 24 Oktober 2023 | 22:08 WIB
header img
Muhaimin Ardiansyah Nampira, (18), saat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Komodo akibat digigit Komodo. Foto: iNewsFlores.id/Siprianus Robj

Labuan Bajo, iNewsFlores.id - Nasib tragis harus dialami Muhaimin Ardiansyah Nampira, karena tidak ada pembatas antara kampung dan habitat Komodo, remaja 18 tahun dari Dusun Kerora, Pulau Rinca ini digigit komodo di Dusun Kerora, Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.

Peristiwa tragis itu terjadi sekitar Pukul 13.00 Wita, Selasa 24 Oktober 2023. Akibatnya, jari tangan kanan Muhaimin alami luka serius, sehingga harus mendapatkan perawatan 14 kali jahitan.

Muhaimin menjelaskan, kejadian itu bermula saat ia hendak memperbaiki saluran air minum yang selama ini tidak mengalir lagi.

Ia dan temannya hendak mengecek langsung ke mata air. Di tengah jalan sekitar setengah Kilometer dari pemukiman, mereka sempat beritirahat dan melihat bangkai rusa.

"Kami melihat bangkai hewan. Saya sempat istirahat, tangan saya sandar di atas batu, tiba-tiba ada komodo berukuran kecil sergap tangan saya. Kaget, saya tidak tahu datangnya dari mana" katanya kepada wartawan 24 Oktober 2023 malam.

Keluarga korban, Muslimin, mengaku kaget saat mengetahui kejadian itu. Karena panik mereka sempat merawat Muhaimin di rumah.

"Jari telunjuk parah sekali, bagian atas dan bawahnya sobek. Karena panik kami sempat rawat darurat di rumah supaya tidak banyak darah yang ke luar, setelah itu menggunakan perahu ke Desa Golo Mori" katanya.

Setelah itu, mereka langsung mengantar Muhaimin ke RS Komodo untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, dan tiba pukul 15.00 Wita.

Hingga kini, Muhaimin sedang dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Komodo, Labuan Bajo.

Keluarga korban bernama Muslimin mengungkapkan, selama ini warga Wae Rebo, Dusun Kerora hidup berdampingan dengan komodo, tidak ada pagar pembatas.

Bahkan tak jarang, komodo masuk ke pemukiman warga saat ada yang sedang jemur ikan atau setelah ada acara pesta.

"Kadang juga komodo turun ke rumah kita kalau ada aktivitas seperti kalau jemur ikan, atau bangkai setelah kita selenggarakan pesta, misalnya potong kambing. Karena komodo sangat sensitif sekali dengan bau seperti itu" katanya.

"Kalau untuk kampung besar Kerora sudah ada pembatas, melalui program pemerintah beberapa tahun lalu. Tapi untuk kampung Wae Rebo yang ada di dusun Kerora itu belum di pagar" tambahnya.

Ia berharap, pemerintah atau pihak terkait untuk membangun pagar pembatas antara pemukiman warga Wae Rebo dengan komodo. Supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Usulan dari kami khusunya di kampung Wae Rebo ini supaya dibangun pagar pembatas antara pemukiman warga dengan komodo" tutupnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Berita iNews Flores di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut