Ruteng, iNewsFlores.id – Klaudius Gonzelo Kamanafir (18), seorang atlet tinju asal Manggarai keluar sebagai juara dalam ajang Kejuaraan Tinju Amatir antar Sasana yang digelar di Kabupaten Ende Minggu, 30 Juni 2024.
Selo Ambang, demikian sapaan akrabnya, bersama tiga atlet lainnya diutus ke Kabupaten Ende mewakili Manggarai Raya, sebutan untuk tiga kabupaten yaitu Manggarai Timur, Manggarai, dan Manggarai Barat. Ia menang dalam tiga pertarungan berturut-turut kategori kelas terbang.
“Awalnya takut. Apalagi saat naik ring. Karena saya baru pertama kali mengikuti ajang ini,” kata Selo kepada wartawan pada Selasa, 2 Juli 2024.
Akan tetapi, Selo merasa penuh percaya diri ketika masuk pertarungan ketiga, meskipun rivalnya lebih berpengalaman mengikuti laga.
Anak ketiga dari pasangan suami istri Ferdy Ambang dan Natalia Desna Doku mengaku bangga karena keluar sebagai sang juara dalam pertarungan tersebut.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada pelatih, keluarga saya serta orang yang mendukung saya dengan cara mereka masing,” ucapnya.
Selo merupakan remaja asal Lancang, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat. Sewaktu kecil, dirinya tidak pernah membayangkan apa yang terjadi hari ini. Semasa kecilnya ia hanya tertarik nonton tinju melalui tayangan di televisi dan YouTube.
Sejak itu Selo mulai melakukan latihan secara autodidak. Kemudian bergabung dengan Sasana Komodo Boxing Camp tahun 2023.
“Saya mulai rajin latihan dan ingin menjadi atlet tinju yang professional,” tuturnya.
Pria kelahiran Februari 2006 ini ternyata memiliki sang idola. Adalah Dmitry Bivol, seorang petinju ortodoks asal Rusia yang memegang gelar kelas berat ringan WBA sejak 2016.
Selo berujar, meski raih juara, ia tidak akan berhenti untuk melatih. Bahkan “punya mimpi untuk menjadi atlet professional.”
“Perjuangan ini belum selesai. Jadi, harus lebih giat lagi,” jelasnya.
Motivasi bagi Atlet Lain
Kemenangan Selo tiga kali pertarungan tanpa kekalahan adalah motivasi bagi atlet lain, kata Pelatih Komodo Hitam Boxing Camp, Emanuel Rifan Paput.
Dirinya menyampaikan apresiasi karena telah mengharumkan nama Manggarai, terutama sasana Komodo Hitam Boxing Camp.
“Komodo Hitam siap melatih dan membina anak-anak Manggarai dalam olahraga tinju,” terangnya.
Sebagai pelatih, ia sempat cemas. Sebab yang mengikuti ajang ini adalah sekian banyak atlet dari berbagai kabupaten yang ada di Flores. Tetapi, dirinya yakin dengan kemampuan anak asuhnya itu.
“Kegiatan itu kemarin diikuti oleh 20 sasana yang ada di Flores,” sebut Rifan Paput.
Rifan pun mendorong Selo agar menjadi atlet professional yang akan ikut berlaga pada kancah nasional.
Ia mengingatkan pentingnya berdisiplin. Jika mau menjadi atlet berprestasi, maka terlebih dahulu harus disiplin.
“Kami juga mengajak pemerintah untuk berkolaborasi memperhatikan olahraga tinju di Manggarai agar tetap hidup,” tukasnya.
Sosok yang Sederhana
Selo merupakan sosok yang sederhana. Ia tampil apa adanya. Selain itu juga sosok yang sopan santun, penurut, dan humoris.
”Sebagai orangtua dan keluarga besar kami merasa bangga karena anak kami bisa tampil sejauh ini,” kata sang ayah.
Selo adalah siswa kelas XI pada SMA Negeri 1 Komodo, Manggarai Barat. Ia merupakan dari keluarga Ambang Bersaudara, grup musik asal Manggarai yang digawangi oleh keluarga Ambang.
Ferdy pun meminta pelatihnya terus mendidik buah hatinya agar mengikuti event-event lain, terutama event yang lebih tinggi.
“Tentu kami percaya bahwa suatu saat Selo akan jadi atlet yang professional,” tutupnya.
Editor : Yoseph Mario Antognoni