JAKARTA, iNewsFlores.id - Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) harus bersikap kritis terhadap hasil survei Pilgub NTT yang beredar luas. Survei bisa menjadi alat kampanye politik yang efektif jika tidak dilakukan secara transparan dan independen.
Masyarakat diharapkan tidak hanya melihat angka-angka, tetapi juga menggali lebih dalam mengenai metode survei dan kredibilitas lembaga survei yang bersangkutan. Media massa juga memiliki peran penting dalam menyajikan informasi yang objektif dan mendidik publik.
Hal ini disampaikan pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Dr Ujang Komarudin. Dia berharap masyarakat terutama warga Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bersikap kritis dalam membaca hasil survei terkait Pilgub NTT 2024.
Sering kali hasil survei sengaja dibuat bias untuk menjadi alat kampanye politik dengan cara menggunakan surveyor yang tidak netral atau mensurvei responden yang sudah dikondisikan.
"Pemilih harus kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh hasil survei. Meskipun survei adalah alat penting untuk mengukur dukungan publik, tetapi harus dilakukan dengan metode yang transparan dan bisa dipertanggungjawabkan," kata Ujang Komarudin dalam keterangannya kepada media, Kamis (10/10).
Editor : Vitrianda Hilba Siregar