get app
inews
Aa Text
Read Next : Haji Ramang; Ada Agenda Lain dari Kelompok Tertentu untuk Lemahkan Peran Fungsionaris Adat Nggorang

Kesal dengan Tindakan Mafia Tanah, Sejumlah Masyarakat di Labuan Bajo Bongkar Portal Penutup Jalan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:20 WIB
header img
Pemilik lahan Frans Subur memakai Jaket dan Rudi Sembiring memakai Bajo Kaos saat melakukan pembongkaran portal penutup jalan menuju tanah miliknya di Toro Bembe, Kelurahan Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Jumat (31/1/2025). Foto:

Labuan Bajo, iNewsFlores.id- Sejumlah masyarakat yang memiliki tanah di Toro Bembe, Keluarahan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur membongkar portal penutup jalan yang diduga dipasang secara ilegsl oleh para mafia tanah, Jumat (31/1/2025).

Sebelum melakukan pembongkaran portal penutup jalan itu sejumlah masyarakat melakukan aksi pembentangan spanduk yang bertuliskan "Pak Presiden Tolong Kami, Ada Mafia Tanah di Labuan Bajo" tampak juga sejumlah Spanduk yang bertuliskan."

Frans Subur salah seorang warga yang memiliki tanah di wilayah tersebut mengatakan selama melakukan pengukuran tanahnya itu tidak ada konflik dan sekarang para mafia tanah melakukan pemasangan portal untuk menutup jalan ke lokasinya.

Kata dia, dengan aksi yang dilakukan oleh para mafia tanah itu sejumlah masyarakat merasa kesal dan melakukan pembongkaran portal penutup jalan tersebut.

"Hari ini kami datang kesini untuk bongkar portal yang menutup jalan ke tanah kami yang sudah disertipikat. Jadi selama ini waktu pengukuran tidak ada konflik yang ada didalam lokasi ternyata sekarang beda pemasangan portal, yang pertama disini dan yang kedua dibelakang sana, dan hari ini kami minta supaya dibongkar dan kami akan bongkar portal yang ada disini," ungkap Frans Subur saat diwawancara oleh beberapa awak media di Lokasi, Jumat (31/1/2025).

Ia juga meminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk menuntaskan para mafia tanah yang ada di Kabupaten Manggarai Barat ini 

"Kami minta supaya pemerintah pusat, kepada Bapak Presiden Prabowo subianto minta supaya tuntaskan mafia tanah yang ada di Manggarai Barat ini yang tidak punya kekuatan hukum jadi kami yang punya sertifikat terhalang oleh mafia mafia tanah yang dan di super premium labuan Bajo," ungkapnya.

Ia juga mengatakan yang memasang portal penutup jalan tersebut adalah tindakan dari para mafia tanah.

"Siapapun yang berhubungan dengan portal ini silahkan proses hukum dan kami duga yang memasang portal ini adalah mafia tanah," ucapnya.

Rudi Sembiring warga Labuan Bajo yang memiliki tanah di wilayah itu juga mengatakan pemasangan portal penutup jalan tersebut dibangun pada tahun 2022 dan pada tahun 2023 saat ia ingin melihat lahan miliknya yang ada di lokasi itu untuk memulai pembangunan ia dihadang oleh Vinsen Taso.

"Sejak tahun 2022, persis tanggalnya saya sudah lupa disini sudah dipasang portal dan pada tanggal 26 Maret 2023 saat itu saya ingin melihat tanah saya yang ada di dalam dan ingin melakukan kegiatan persiapan untuk pembangunan ditanah saya, dan saat itu saya dilarang oleh saudara Vinsen Taso waktu itu. Beliau mengatakan saya tidak boleh masuk karena mereka yang membangun portal ini karena ini adalah lahan mereka," ungkapnya.

"Dan waktu itu saya tanya, mana bukti kepemilikan tanahnya kalian dan beliau bilang saya tidak bawa dan saya disuruh menghadap ke pak Moses, pak Edu Gunung, dan saya tanya siapa yang bangun portal ini dan dia mengatakan bahwa kami yang bangun karena ini portalnya mereka," lanjutnya.

Kata Rudi, tindakan pemasangan portal tersebut sangat menggangu. Ia juga meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membersihkan Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata premium dari para mafia tanah.

Dan tindakannya mereka ini sangat mengganggu bukan hanya itu saja bahkan mereka merusak lahan saya yang ada disana. Saya memohon sekali terkhusus kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto agar bisa membersihkan Labuan Bajo sebagai destinasi Internasional dari para mafia tanah," ungkapnya.

Setelah melakukan pembongkaran portal itu, mereka membawa barang bukti berupa besi portal ke Polres Manggarai Barat.

Menanggapi kehadiran dari sejumlah masyarakat itu, Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Lufthi Darmawan Aditya mengatakan pihaknya akan melakukan pendalaman dan penyidikan.

 "Kita akan melakukan pendalaman, penyidikan terhadap barang bukti yang diamankan oleh warga. Seperti apa nanti hasilnya kita akan sampaikan," ucapnya.

Ketika dikonfirmasi adanya laporan dari masyarakat terkait pemasangan portal itu, AKP Lufthi mengatakan laporan tersebut masih tahap pengaduan dan belum dilakukan laporan polisi.

"Sebelumnya itu bentuk pengaduan bukan laporan polisi dan memang ada pengaduan dari salah seorang pemilik tanah disitu, kita dalami dulu, disitu milik siapa-siapa saja yang ada di lahan tersebut dan sudah pasti keterangannya kita akan sampaikan lagi," ungkapnya.

Sementara, Vinsen Taso yang dituding melakukan pemasangan portal penutup jalan tersebut membantah bahwa dirinya tidak tahu terkait pemasangan portal tersebut.

"Saya tidak tahu menahu terkait pemasangan portal itu, dan memang kemarin mungkin satu Minggu yang lalu saya dipanggil oleh pihak Polres Manggarai Barat untuk dimintai klarifikasi dan saya jawab apa adanya," ucapnya.

Ia juga mengatakan saat dirinya ditanya oleh pihak kepolisian apakah itu jalan umum atau jalan pribadi. Ia menjawab secara aturan bahwa kalau jalan itu adalah jalan umum berarti dibangun menggunakan anggaran pemerintah.

"Dan saat mereka tanya apakah itu jalan umum atau jalan pribadi, saya menjelaskan secara aturan bahwa kalau memang jalan umum berarti itu ada anggaran baik pemerintah desa maupun pusat, sementara di kami sebagai di Kelurahan tidak terdaftar itu adalah jalan. Mereka juga tanya siapa yang pasang portal saya tidak tau, saya tidak tau persoalan portal disana," ungkapnya.

Terkait namanya disebut sebagai mafia tanah ia akan berkonsultasi dengan kuasa hukumnya untuk ditindaklanjuti.

"Kalau masa lalu ya, pribadi kalau sekarang saya sebagai Lurah. Yah, saya akan berkonsultasi dengan Kuasa Hukumnya untuk ditindaklanjuti," pungkasnya.

Editor : Yoseph Mario Antognoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut